Rusia Ngamuk, Ajak Duel Amerika Jika Nekat Kirim Rudal Mematikan ke Jerman

Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Amerika Serikat (AS) berencana mengerahkan rudal jarak jauh yang mematikan di Jerman, memicu kebuntuan dan Rusia mengancam akan melakukan serangan balasan yang dapat memicu Perang Dunia III.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov melontarkan ancaman tersebut kepada stasiun televisi nasional Rusia Rossiya 1 tak lama setelah Amerika Serikat mengungkapkan rencana untuk mulai mengerahkan rudal jelajah Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik di tanah Jerman mulai tahun 2026.

Militer AS mengatakan kehadiran rudal tersebut merupakan bagian dari komitmen AS terhadap NATO dan kontribusinya terhadap upaya pencegahan terpadu di Eropa.

Sayangnya rencana ini ditentang habis-habisan oleh Rusia, menurut Peskov, keputusan Amerika untuk menempatkan rudal mematikan di Jerman merupakan strategi baru Amerika untuk menciptakan perang baru di Eropa.

“Kami berharap elit politik Jerman mempertimbangkan kembali langkah yang berbahaya dan merugikan tersebut, yang tidak akan berdampak pada keamanan Republik Federal Jerman dan benua Eropa secara keseluruhan,” kata Sergey Nechaev.

“Jika semua ciri perang dingin dengan konfrontasi langsung muncul kembali, kami tidak akan ragu mengambil langkah nyata melawan perang dingin tersebut,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Tidak hanya pemerintah Rusia yang dikritik, rencana AS untuk mengerahkan rudal jarak jauh di Jerman juga dikritik oleh beberapa pengamat politik.

Salah satu penentang rencana tersebut adalah politisi oposisi Jerman Sahara Wagenknecht, anggota partai sayap kiri BSW.

Ia yakin bahwa penempatan rudal jelajah di wilayah Jerman tidak akan meningkatkan keamanan negara, namun akan meningkatkan risiko Jerman menjadi medan perang.

Dietmar Bartsch, juru bicara pertahanan dari partai Die Linke, melontarkan kritik serupa dan memperingatkan AS untuk tidak terburu-buru melakukan rencana tersebut karena dapat menyebabkan perang bersenjata lainnya.

Sementara itu, partai populis sayap kanan AfD juga mengkritik langkah tersebut, dan Tino Chrupalla mengatakan kebijakan tersebut dapat menjadikan Jerman sebagai target Rusia.

Chrupalla memuji Presiden Hongaria Viktor Orbán, dengan mengatakan bahwa ia telah menunjukkan bagaimana kebijakan perdamaian berdaulat berhasil di Eropa. Rusia siap mempersenjatai musuh-musuh Amerika Serikat

Sikap Amerika Serikat yang terus mempersenjatai Ukraina dengan senjata canggih baru-baru ini membuat marah Rusia, dengan Presiden Vladimir Putin berjanji akan mempersenjatai dan memasok musuh-musuh Amerika Serikat (AS) dengan senjata dan rudal canggih.

Rusia kemudian akan meluncurkan serangkaian senjata canggih, termasuk rudal hipersonik, ke arah musuh AS, meskipun Rusia tidak menentukan negara atau wilayah mana yang akan dipersenjatai.

Rencana tersebut baru-baru ini terungkap sebagai tanggapan terhadap Washington dan sekutunya Inggris dan Perancis yang memasok senjata ke Ukraina.

“Jika seseorang berpikir bahwa mereka dapat mengirimkan senjata semacam itu ke zona perang, menyerang wilayah kita dan menimbulkan masalah, mengapa kita tidak mempunyai hak untuk mengirimkan senjata dengan kelas yang sama ke daerah-daerah rentan di dunia? Fasilitas-fasilitas tersebut (Barat) negara,” kata Dinas Keamanan Rusia. kata Dmitry Medvedev, ketua dewan.

“Sekarang kami berharap Amerika Serikat dan sekutunya akan merasakan sendiri penggunaan senjata Rusia oleh pihak ketiga,” tambah Medvedev.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *