Rusia Kembali Luncurkan Rudal dan Pesawat Nirawak ke Ukraina, Sedikitnya 4 Orang Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Rusia kembali melancarkan serangan rudal dan drone di beberapa wilayah Ukraina.

Serangan ini terjadi sehari setelah serangan besar-besaran terhadap jaringan listrik Ukraina.

Menurut militer Ukraina, setidaknya empat orang tewas dalam serangan itu.

Menurut pejabat daerah, dua orang tewas dalam runtuhnya sebuah hotel di kota Kryvyi Rih, Ukraina tengah, pada Selasa (27/08/2024).

Dan di kota Zaporizhia, dua orang lagi tewas akibat serangan drone.

Dilaporkan juga sedikitnya 16 orang terluka dalam serangan tersebut.

Dan kepala administrasi negara wilayah Kyiv, Serhiy Popko, mengumumkan bahwa sistem pertahanan antipesawat dikerahkan beberapa kali pada malam hari.

Dalam pesan di messenger Telegram, dilaporkan bahwa Angkatan Pertahanan Udara Ukraina menembak jatuh sekitar 15 drone.

“Semua yang terbang ke ibu kota Ukraina hancur,” tulis Sergey Popko pada Selasa pagi, menurut Al Jazeera.

Memang benar, Ukraina menembak jatuh lima rudal dan 60 drone Rusia dalam serangan Senin malam.

Di sisi lain, Angkatan Udara Ukraina mengumumkan telah mendaftarkan peluncuran beberapa kelompok drone.

Angkatan Udara Ukraina juga menerjunkan pembom strategis Tu-85 dan pesawat supersonik MiG-31.

Namun, skala serangan pada hari Selasa itu belum dapat dikonfirmasi.

Selain itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyi mengatakan bahwa 81 drone, serta rudal dan rudal balistik, terlibat dalam serangan tersebut.

Dalam postingan di akun X miliknya, Zelensky menulis bahwa ia akan membalas dendam kepada Rusia atas serangan ke Ukraina.

“Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangan ini dan serangan lainnya,” tulis Zelensky.

Sebelumnya, pada Senin (26/8/2024), Rusia meluncurkan lebih dari 200 rudal dan drone.

Akibat serangan itu, tujuh warga Ukraina tewas dan infrastruktur energi rusak.

AP News melaporkan bahwa Volodymyr Zelensky menyebut serangan Rusia itu “menjijikkan” pada Senin malam.

Ia juga mengatakan sasaran penyerangan adalah Kharkiv, Kyiv, Odessa dan wilayah barat.

Menurut Al Jazeera, Presiden AS Joe Biden bahkan mengutuk serangan Rusia tersebut.

“Saya mengutuk keras perang yang sedang berlangsung di Rusia dan upayanya untuk menjerumuskan rakyat Ukraina ke dalam kegelapan,” kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, ia mencatat bahwa Rusia tidak akan pernah berhasil di Ukraina.

(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)

Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *