Rusia Gertak Israel, Ancam Serang Tel Aviv Jika Ikut Campur di Konflik Ukraina

Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan melancarkan serangan mematikan ke Israel jika negara Yahudi itu memasok rudal Patriot ke Ukraina.

Ancaman ini dilontarkan Vladimir Putin melalui orang kepercayaannya Vassili Nebenzia, yang menjabat sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan PBB.

“Kami memperingatkan Israel akan konsekuensinya jika mereka melanjutkan rencana memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara buatan AS,” jelas Nebenzia seperti dikutip JNS News.

“Senjata-senjata ini, terlepas dari siapa yang mengirimkannya ke Ukraina, pada akhirnya akan dihancurkan, sama seperti senjata-senjata Barat dan AS lainnya. Itu sudah jelas,” tambahnya.

Sebelum Putin melontarkan gertakannya kepada Netanyahu, AS, Israel, dan Ukraina sempat dikabarkan tengah membahas pengiriman delapan sistem pertahanan udara Patriot buatan militer AS yang disimpan di gudang militer Israel di Ukraina.

Meski pengerahan Sistem Pertahanan Patriot Israel ke Ukraina masih dalam pembahasan, Nebenzia menekankan hubungan Israel-Rusia bisa rusak akibat rencana Tel Aviv membantu Ukraina.

FYI, sepanjang konflik Moskow dan Kiev, Israel diketahui hanya memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Negara Zionis sudah lama tidak mengirimkan senjata apa pun.

Bahkan ketika Presiden Ukraina Vladimir Zelensky memohon kepada Israel untuk terus memasok sistem pertahanan udara Iron Dome kepada Israel, Netanyahu dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Pasalnya, Rusia berulang kali memperingatkan bahwa senjata asing yang dikirim ke Kiev tidak akan menghalangi Moskow mencapai tujuan militernya.

Rusia hanya akan memperpanjang pertarungan dan meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO. Rusia siap mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan rudal canggih

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa dia siap mengusir negara-negara Barat yang menggunakan senjata nuklir jika mereka berani mengganggu kedaulatan atau kemerdekaan Moskow.

Apalagi, belakangan ini Amerika Serikat (AS), Prancis, dan negara-negara Eropa siap mengirimkan pasukan untuk mempercepat kemenangan Ukraina atas perang 2 tahun dengan Rusia.

Alasan inilah yang memaksa Putin mempersenjatai dan membekali musuh Amerika Serikat (AS) dengan senjata dan rudal yang canggih.

Vladimir Putin tak segan-segan menjatuhkan bom nuklir yang kekuatannya lebih besar dan dampaknya lebih berbahaya dibandingkan bom nuklir yang menghancurkan Hiroshima.

“Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memberikan senjata-senjata ini ke zona perang untuk menyerang wilayah kita dan menimbulkan masalah bagi kita, lalu mengapa kita tidak mempunyai hak untuk memberikan kelas senjata yang sama ke wilayah-wilayah di dunia di mana terdapat instalasi sensitif di dalamnya. negara ini (Barat) diserang?,” kata Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *