Rusia Bantah Ikut Campur dalam Pilpres AS 2024, Moskow: FBI Memfitnah Kami

TRIBUNNEWS.COM – Rusia membantah tuduhan badan intelijen Amerika Serikat (FBI) melakukan campur tangan dan campur tangan dalam Pemilihan Presiden AS 2024 serta menyebarkan kebohongan mengenai hal tersebut.

“Hari ini seluruh dunia berhenti bukan karena harapan, tapi karena fakta karena ketakutan terhadap proses pemilu yang berlangsung di Amerika Serikat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di sela-sela acara. Pertemuan tahunan ke-21 Klub Internasional Valdai. , Selasa (5/11/2024).

“Badan intelijen (FBI) juga menuduh Rusia dan negara-negara lain menyebarkan kebohongan tentang pemilu Amerika…kepada publik Amerika,” lanjutnya.

Ia menegaskan, negara lain tidak ada hubungannya dengan Pilpres AS 2024.

“Jika Anda mendengarkan pemilihan presiden Amerika dan bagaimana mereka menuduh negara lain berbohong, negara lain tidak ada hubungannya dengan hal itu,” kata Zakharova.

Sebelumnya, seorang pejabat Rusia yang enggan disebutkan namanya mengatakan tuduhan tersebut tidak jelas dan tidak berdasar.

Dia membantah tuduhan campur tangan dalam Pemilihan Presiden AS yang sedang berlangsung.

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa Rusia tidak ada hubungannya dengan campur tangan pemilu, apalagi ancaman bom,” kata seorang pejabat Rusia kepada Newsweek.

Sayangnya, ketika sesuatu yang buruk terjadi, hal itu sering kali dikaitkan dengan Rusia, terutama saat kampanye pemilu AS, lanjutnya.

Para pejabat AS telah berulang kali menuduh Rusia mencoba ikut campur dalam pemilu AS, terutama melalui serangan dunia maya yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sensitif dan kampanye online untuk menyebarkan disinformasi.

Pada Sabtu (2/11/2024), Kedutaan Besar Rusia di AS membantah berbagai tudingan yang ditujukan kepada Rusia jelang Pilpres AS 2024 pada 5 November.

“Kami tidak menemukan bukti mengenai tuduhan ini selama diskusi kami dengan para pejabat AS atau pertanyaan apa pun mengenai laporan yang dipromosikan oleh media AS,” kata Kedutaan Besar Rusia di AS pada hari Sabtu.

“Kami ingin menekankan bahwa Rusia tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk Amerika Serikat,” tambah duta besar.

Kedutaan menekankan bahwa tuduhan tersebut merupakan pencemaran nama baik yang dirancang untuk digunakan dalam perselisihan politik di Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Georgia: Ancaman Bom Terkait Rusia terhadap Pemilihan Presiden AS

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Georgia, Brad Raffensperger, dalam konferensi pers mengatakan, dirinya telah mendengar beberapa ancaman dari Rusia.

“Pihak berwenang sudah menentukan sumbernya, ancamannya dari Rusia,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

The New York Times melaporkan bahwa ancaman tersebut juga ditemukan di Arizona, Pennsylvania, Michigan dan Wisconsin, yang menyebabkan penutupan sementara beberapa TPS.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *