RUPSLB AIMS Putuskan Geser Bisnis Perseroan dari Batu Bara ke Lifestyle & Entertainment

Laporan jurnalis Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM – Broadcaster PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS) memutuskan untuk mengubah strategi bisnis perseroan dari yang awalnya bergerak di sektor pertambangan batu bara menjadi sektor gaya hidup dan hiburan seiring dengan semakin menipisnya cadangan batu bara perseroan.

Keputusan perubahan strategi bisnis diambil oleh pemegang saham AIMS dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Senin (29/04/2024) di Jakarta.

RUPS/RUPSLB kali ini membahas beberapa agenda penting perseroan, antara lain pemaparan kinerja perseroan tahun 2023, perubahan nama perseroan, dan strategi perseroan dalam mendukung pertumbuhan pendapatan di tahun 2024.

“Tahun 2023 penuh tantangan dimana rekor penjualan perseroan turun menjadi Rp 9,76 miliar dari Rp 32,54 miliar pada tahun 2022. Penurunan ini disebabkan cadangan batu bara yang dimiliki dan dioperasikan perseroan dijual pada pertengahan tahun 2023,” kata Direktur Utama AIMS. Calvin Lutvi setelah VZ/RUPSLB.

Calvin menambahkan bahwa pada tahun 2024, perusahaan telah mengalihkan fokusnya dari perdagangan dan jasa berbasis batubara ke industri hiburan dan gaya hidup pada tahun 2024, sesuai dengan rencana yang diumumkan sebelumnya.

Industri sasarannya meliputi makanan dan minuman (F&B), olahraga, media, dan real estate.

“Transformasi perusahaan ke arah baru ini merupakan langkah yang diambil dengan pertimbangan matang dan bertujuan untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” kata Calvin.

Pada tahun 2024, ada sejumlah sektor usaha yang diperkirakan akan terus tumbuh oleh perusahaan. Misalnya saja sektor F&B.

Berdasarkan data Statista, pendapatan dari industri ini diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,02% selama periode 2024-2028, dengan pendapatan diperkirakan mencapai 250 dolar AS pada tahun 2024.

Sektor lain, khususnya pasar olahraga, akan menghasilkan pendapatan hingga $154,70 juta pada tahun 2024.

“Karena perseroan fokus pada sektor usaha yang memiliki prospek positif, maka dalam penjelasan RUPSLB hari ini, kami mengusulkan kepada pemegang saham untuk mengubah nama perseroan menjadi PT Artha Mahiya Investama Tbk,” kata Calvin.

Perseroan mulai melakukan diversifikasi usaha sejak tahun 2023 dengan menandatangani kontrak pertama dengan beberapa perusahaan incaran dan saat ini sedang dalam proses negosiasi niat investasi perseroan.

“Untuk melaksanakan dan mendukung kegiatan perusahaan, kami mengantisipasi modal kerja mencapai Rp 150 miliar pada tahun 2024, dana tersebut sementara berasal dari pemegang saham, yang selanjutnya akan menghimpun dana melalui proses right issue yang saat ini masih sesuai jadwal. kami sangat optimis bisa terealisasi pada tahun ini,” kata Calvin.

Terkait tertundanya right issue pada tahun lalu, hal ini disebabkan karena banyak perusahaan incaran yang masih dalam tahap due diligence (DD) dan legal due diligence (LDD).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *