Diposting oleh Reporter Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi protes penindasan terhadap demokrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi dan DPR menyebabkan pergerakan nilai tukar rupiah melemah dalam perekonomian yang dimuat pada Kamis (22/8/2024) sore.
Berdasarkan analisis data Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah ke kisaran Rp15.594 terhadap dolar AS, terdepresiasi 0,87 persen.
Berbeda dengan indeks dolar Amerika Serikat (DXY) yang menguat 0,21 persen menjadi 101,25.
Tak hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar siang ini juga turun ke level 7.479-7.554, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh sektor transportasi karena melemah 1,31 persen.
Disusul penurunan saham blue chip joint venture LQ45 yang melemah 0,58 persen, serta penurunan saham Investor33 yang terkoreksi 0,58 persen, seperti terindikasi dari data BEI pada pukul 12.00 WIB.
Penurunan tersebut akibat kekerasan dan protes Konferensi Guru, Pendidikan, Pro Demokrasi, masyarakat sipil dan buruh ’98, terhadap pelanggaran kebebasan di depan Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024). .
Dia mengatakan, DPR akan menghapuskan putusan Mahkamah Konstitusi dalam peraturan perundang-undangan DPR atau proses sidang Baleg yang bertujuan untuk menyelesaikan ambang batas pemimpin daerah.
Alasan tersebut membuat ribuan buruh dari berbagai latar belakang melakukan aksi protes, meminta DPR tidak mengubah Pengadilan Banding.
Diunggah akun Instagram @partaiburuh_, ada dua permintaan yang akan disampaikan pada aksi hari ini, antara lain imbauan agar DPR RI tidak melakukan protes dan mengubah keputusan pengadilan. Maaf tidak. 60/PUU-XXII/2024, serta memerintahkan KPU RI untuk memberikan PKPU sesuai putusan MK ini. 60/PUU-XXII/2024.
Isu politik yang panas ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor sehingga menyebabkan banyaknya saham IHSG yang terkoreksi dan nilai tukar Rupiah yang anjlok di pasar dalam 24 jam terakhir.