TRIBUNNEWS.
Rumah bambu ini baru saja meraih juara pertama pada Festival Bambu yang diadakan di Tokyo, Jepang. Selain penghargaan luar negeri, penghargaan dalam negeri juga diterima.
Rumah Bambu membangun rumah bambu tanpa paku sepanjang 12 meter dan panjang 30 meter dalam waktu 4 jam.
Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) turut menyerahkan piala Kalpataru.
“Saya punya filosofi, seikat bambu sejuta makna, kue bambu sejuta manfaat, kue bambu sejuta lapangan pekerjaan, sebatang bambu sejuta pesona, bambu mengejutkan dunia,” tutur Abah Jatnika Nangamikhardja, pemilik Rumah Bambu Jatnika, dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).
Ia menjelaskan, pohon bambu harus diberikan sebagai sumber daya alam (SDA) untuk masa depan Indonesia.
Laqmi Abah Jatnika mengatakan: “Manfaat bambu tidak hanya bersifat lingkungan tetapi juga ekonomi dan sosial. “Satu-satunya masalah adalah menemukan kemauan dan kapasitas yang dibutuhkan oleh negara, pemerintah, dan masyarakat.”
Aba Jatnika mengatakan, pohon bambu mempunyai sejuta manfaat dalam kehidupan manusia, mulai dari membangun rumah dengan bahan dasar bambu, perabot rumah tangga berbahan bambu, hingga tempat berbahan bambu.
Aba Jatnika sambil menunjukkan tiga buah sepeda yang terbuat dari bambu, mengatakan, “Yang tidak bisa terbuat dari bambu, saya malah membuat sepeda dari bambu dan laris manis di pasar internasional.”
Menurut Aba Jatnika, nasib masyarakat Kepulauan Bambu adalah takdir Tuhan, masyarakat Indonesia sudah diberi pilihan, tinggal negeri ini memilih apa.
Beliau menjelaskan: “Jika suatu negara tidak ingin dijajah oleh negara lain, jika tidak ingin terhindar dari bencana dan wabah penyakit, maka tanamlah pohon bambu. “Kita harus ingat bahwa kita melawan penjajah hanya dengan bambu tajam.”
Ia menambahkan, saat ini bambu tidak hanya berguna untuk mengusir penjajah, namun bambu masih banyak dimanfaatkan masyarakat untuk membangun gubuk, restoran, dan dapur.
Ia yakin pemerintah Indonesia saat ini akan lebih memperhatikan dana bambu Kementerian Kebudayaan guna memperkuat upaya dan pelatihan masyarakat dalam menciptakan inovasi dengan pohon bambu.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Bogor Adi Ruhandi mengungkapkan, situs ini merupakan salah satu warisan budaya Sunda di Bogor dan sudah mendunia.
“Sampai saat ini masih dijaga dan dijaga oleh Abha Jatnika, alam dan budayanya,” ujarnya.
Keberadaan pohon bambu sangat penting karena mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Oleh karena itu, ia menilai lahan bekas penambangan di kawasan Bogor sebaiknya ditanami pohon bambu.
Ia menambahkan, “Saya akan berkoordinasi dengan pemilik lahan mineral di wilayah Bogor, termasuk lahan tambang milik Antam yang sudah tidak digunakan lagi. “Kami ingin menanam pohon bambu.” Calon Wakil Kota Bogor.