Laporan Jurnalis Tribunnews Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan partainya akan lebih waspada pasca aksi bom rumah terhadap salah satu calon gubernur Aceh pada Pilkada 2024, Bustami dan Hamaha.
Perhatian Bawaslu meningkat signifikan pasca kejadian ini, kata Bagja saat dikonfirmasi Selasa (3/8/2024).
“Kita harus bekerja sama dengan aparat keamanan setempat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pemilukada,” lanjutnya.
Bagja mengatakan, harapan tersebut diwujudkan oleh aparat keamanan, polisi, dan TNI.
Namun Bawaslu juga menekankan koordinasi sebagai bentuk pencegahan.
Artinya, penyelenggara pilkada harus waspada dalam mempersiapkan dan memantau pilkada, jelasnya.
Sebelumnya, aksi pelemparan bom ke rumah Bustami di Kecamatan Kepan Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Aceh, dilakukan oleh pelaku tak dikenal saat salat subuh, Senin (2/9/2024).
Bustami dikabarkan sedang tidak ada di rumah saat kejadian itu terjadi.
Disebutkan, polisi datang ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi serta penyelidikan.
Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian ini.
Belum ada pernyataan mengenai penyebab kecelakaan itu.
Berdasarkan informasi yang diterima dari sumber Serambi, tim Polda Aceh diterjunkan ke wilayah tersebut untuk menangani operasi tersebut.
Dalam rekaman video yang diperoleh Serambinews.com, garasi Bustami tampak dalam kondisi rusak.
Banyak pot bunga yang pecah dan berserakan di tanah.
Sekadar informasi, Bustami merupakan calon gubernur Aceh bersama Muhammad Yusuf A. Wahab.
Pasangan ini didukung Partai NasDem, PAN, Golkar dan dua partai daerah di Aceh, PAS dan PDA.
Selain pasangan Bustami – Tu Sop, pasangan Muzakir Manaf – Fadhlullah atau Mualem – Dek Fadh juga turut serta dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
Mualem merupakan mantan pemimpin GAM yang merupakan Ketua Umum Partai Aceh, partai terbesar di wilayah Aceh.
Saat ini, Fadhlullah merupakan mantan pimpinan eksekutif GAM Kabupaten Pidie yang merupakan Ketua Kelompok DPD Gerindra Aceh.
Pasangan ini didukung oleh Partai Aceh Gerindra, Demokrat, PKB, PPP, PKS, PDIP dan Partai Nanggroe Aceh (PNA).