Laporan Tim Berita Khusus Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kamis 24 Oktober 2024 menjadi hari tak terduga bagi Suron, salah satu anggota Satpam di kawasan Jalan Senayan, Kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ia dan dua rekan sekuriti diminta menjadi saksi saat sejumlah penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menggeledah rumah mantan Ketua Bidang Pendidikan Hukum dan Peradilan MA (2012 hingga 2022), Zarof Ricar.
Awalnya, ia tidak mengetahui pemilik rumah tersebut ditangkap petugas kepolisian Kejaksaan Agung atas dugaan suap terkait penanganan banding Ronald Tannur, terpidana kasus dugaan penganiayaan terhadap pacarnya.
Surono pun menceritakan situasi saat penyidik kejuaraan menggeledah rumah mantan panitera MA yang kemudian diduga menjadi perantara kasus tersebut alias Markus.
Antara lain, suara seseorang sedang membaca Al-Qur’an terdengar di lantai sebuah rumah mewah.
Kata dia, penyidik Kejaksaan Agung baru memulai penyidikan sekitar pukul 12.00 WIB atau sesaat setelah azan zuhur.
Surono mengatakan, pemeriksaan rumah empat lantai itu baru dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, di salah satu ruangan di lantai dua rumah tersebut.
Saat itu dia sedang menjaga pagar utama rumah Zarof.
Sementara rekan sekuritinya, RW, menjadi saksi pertama dalam penggeledahan di lantai dua. 006.
Sekitar pukul 15.00 WIB, kata Surono, rekan kerjanya memintanya naik ke lantai dua dan berganti peran.
Beberapa waktu berlalu setelah sampai di lantai dua, rombongan penyidik baru saja sampai di rumah Zarof Ricar.
Menurut dia, ada personel Kejaksaan Agung lainnya yang melakukan penggeledahan di rumah nomor 6 yang disebutnya merupakan rumah anak mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung.
Sehingga Surono meminta salah satu penyidik Kejaksaan Agung turun dan menjemput penyidik lain yang baru datang untuk dibawa masuk ke dalam rumah dan langsung ke lantai dua tempat dilakukan penggeledahan pertama.
“Salah satu penyidik bilang ke saya, ‘Tolong jemput teman saya di bawah, Pak. Suruh naik (ke lantai dua),'” kata Surono saat dihubungi, Selasa (29/10/2024).
Surono menuruni tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua rumah itu.
Namun tak disangka, kata Surono, ia mendengar seseorang sedang membaca Al-Qur’an. Surono mendengar suara itu ketika ia sudah separuh jalan menuruni tangga rumah.
Menurut perkataannya, dari tangga tempatnya berdiri saat itu. Suaranya datang dari kamar di sebelah kanan tangga.
“Iya, ada suara orang bacaan Al-Qur’an. Saya juga kurang yakin itu suara laki-laki atau perempuan. Kurang jelas,” ujarnya sambil tersenyum.
Mendengar suara tersebut, Surono melanjutkan langkahnya menghampiri penyidik lainnya untuk keluar masuk lantai dua rumah Zarof Ricaro.
Dari tangga yang berdiri, Surono segera berbelok ke kiri menuju pintu masuk rumah Zarof Ricaro.
“Kalau menuruni tangga di lantai satu, ada belok kanan untuk masuk ke ruang depan, dan ada belok kiri untuk masuk ke pintu masuk,” jelas Surono. Sejumlah penyidik Mahkamah Agung (Kejagung) kembali mendatangi rumah mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar, Selasa (29 Oktober 2024). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)
Dikatakannya, istri Zarofa Ricaro, pengurus rumah tangga (ART) dan satpam hadir dalam pemeriksaan tersebut.
Surono mengaku belum mengetahui secara pasti suara siapa yang melantunkan ayat suci Alquran yang didengarnya saat itu.
Penyidik dari Kejaksaan Agung didampingi anggota TNI
Sejumlah penyidik Mahkamah Agung (Kejagung) kembali mendatangi rumah mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar, Selasa (29 Oktober 2024).
Kediaman Zarof terletak di Jalan Senayan RT. 001, RW. 006, Kelurahan Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia memiliki rumah empat lantai. Kemewahan.
Zarof Ricar merupakan mantan pejabat senior Mahkamah Agung (MA) yang terlibat dalam dugaan konspirasi kasus Ronald Tannur.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, dua mobil penyidik Kejaksaan Agung tiba di kediaman tersangka dugaan konspirasi kasus Ronald Tannur.
Mobil pertama Toyota Kijang Innova berwarna coklat dengan logo jaksa di bodi pintu dan plat nomor dinas B 1519 SQR.
Mobil kedua adalah Mitsubishi Pajero berwarna putih.
Mobil-mobil itu berhenti tepat di depan pagar rumah Zarof yang bagian dalamnya dicat hitam dan dilapisi benang hitam.
Sekitar enam penyidik kejaksaan turun memasuki rumah Zarof. Mereka mengenakan seragam hitam dengan tulisan “Kejaksan RI” di dada kiri.
Selain itu, ada juga dua anggota TNI yang turun dari mobil. Keduanya mengenakan seragam loreng khas TNI.
Penyidik tidak menjelaskan lebih jauh kedatangan mereka di rumah Zarof. Namun diperkirakan mereka akan melakukan pencarian lebih lanjut.
Salah satu dari enam penyelidik tidak menjawab pertanyaan wartawan: “Apakah Anda ingin mencari yang lain?”
“Nanti ya, nanti,” jawab penyidik Zarof Ricaro setelah memasuki sidang.
Penyidik juga menutup pagar utama rumah mewah Zarof dan tidak memperbolehkan wartawan masuk.
Selain itu, seorang penyidik terlihat berbincang dengan rekannya di sela-sela pagar rumah. Diduga oknum tersebut berbagi tugas dengan penyidik lain.
Sejauh mata memandang, hanya satpam Zarof yang terlihat di kediaman mantan pejabat tinggi Mahkamah Agung itu. Mengenakan baju batik lengan pendek, ia berhasil membuka pintu otomatis agar penyidik bisa masuk ke dalam rumah.
Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) merampungkan penggeledahan di rumah Zarof Ricar, Selasa (29 Oktober 2024).
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, sekitar pukul 17.29 WIB, dua unit mobil SUV didampingi penyidik Kejaksaan Agung meninggalkan rumah tersangka fasilitator kasus tersebut.
Mobil-mobil tersebut antara lain Toyota Fortuner warna hitam dengan service tag Kejagung dan Mitsubishi Pajero warna putih.
Sekda RW Setyo membenarkan, penyidik Kejagung sedang melakukan operasi penggeledahan.
Kata dia, penggeledahan dilakukan untuk menemukan bukti baru berupa berkas terkait kasus Zarof Ricar yang diduga menggunakan barang perantara.
Dia mengatakan, masih ada beberapa ruangan di rumah Zarof Ricar yang diduga menyimpan lebih banyak bukti terkait kasus yang menjeratnya.
Namun, dalam penggeledahan Selasa kemarin, penyidik Kejaksaan Agung tidak membawa bukti tambahan.
Sebab, tidak ada anggota keluarga yang menyaksikan penggeledahan tersebut.
“Tidak, tidak ada (barang bukti yang dibawa). Jadi masih kita lakukan pencarian. Berkas perkara yang ada sedang digeledah,” kata Setyo kepada wartawan, Selasa malam.
“Hanya ibunya (istri Žarof) yang tidak ada. Jadi masih menunggu. Mereka (penyidik) sekarang tidak berani membuka paksa,” ujarnya.
Selain itu, Setyo mengungkapkan, dirinya menandatangani surat perintah penggeledahan yang diajukan Jaksa Agung.
“Cuma surat wasiat. Surat penggeledahan. Kebetulan saya sekretaris RW. Jadi mereka (penyidik) hanya minta surat wasiat. Tapi belum diambil apa-apa,” ujarnya.
Kata dia, jika tidak ada anggota keluarga yang hadir menyaksikan penggeledahan ketiga, maka akan dilakukan penggeledahan paksa.
“Kalau ketiganya tidak muncul, kemungkinan akan dilakukan penggeledahan paksa,” jelas Setyo.
Istri Zarof Ricar selalu ke kamar mandi
Selain itu, Surono juga bercerita saat istri Zarof Ricaro terlihat ke toilet untuk mandi.
Belum bisa dipastikan apakah istri Zarof mau salat atau tidak.
Dikatakannya, istri Zarof Ricar itu mengenakan jilbab berwarna merah marun dan gaun putih dengan motif bunga di kepalanya.
“Wajahnya (istri Zahro Ricar) terlihat seperti habis berwudhu. Sebenarnya sudah waktunya salat Asar,” ujarnya.
Meski demikian, Surono juga mengungkapkan, secara umum tidak ada hal aneh yang menimpa istri Zarof.
Sebab, selama penggeledahan, Zarof didampingi istrinya dan beberapa kali berbicara dengan pihak kejaksaan. (Tribunnews/riz/cos)