USS Eisenhower diserang oleh rudal Yaman, sebagai tanggapan atas serangan AS-Inggris yang menewaskan 16 warga Yaman.
TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Yaman menyerang USS Eisenhower sebagai tanggapan atas serangan udara AS-Inggris.
Pada tanggal 30 Mei, pesawat tempur AS dan Inggris menyerang ibu kota dan daerah lainnya, menewaskan 16 warga Yaman dan melukai banyak lainnya.
Militer Yaman mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada tanggal 31 Mei bahwa mereka menargetkan kapal induk Washington USS Eisenhower di Laut Merah sebagai tanggapan atas serangan udara AS-Inggris di negara itu pada hari sebelumnya, yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Menanggapi kejahatan ini, tentara Yaman melancarkan operasi militer gabungan dengan senjata dan angkatan laut yang menargetkan kapal induk AS Eisenhower di Laut Merah. Juru bicara militer Brigjen Yahi Shari mengatakan operasi tersebut dilakukan dengan beberapa rudal sayap dan balistik serta serangannya akurat dan tepat.
Tentara Yaman tidak akan ragu untuk segera merespons setiap serangan baru di wilayah Yaman, kata Shari.
USS Eisenhower dikerahkan di sana pada 13 Oktober, beberapa hari setelah banjir Operasi Hamas Al-Aqsa.
Pesawat tersebut meninggalkan Laut Merah pada bulan April sebelum kembali awal bulan ini.
Mereka terlibat dalam memblokir aktivitas pro-Palestina di Yaman dengan menargetkan kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel.
Pesawat tempur AS dan Inggris melancarkan serangan udara intensif yang menargetkan beberapa wilayah Yaman pada tanggal 30 Mei, menghancurkan infrastruktur sipil dan menewaskan puluhan ribu orang.
Dalam penyerangan ini, 16 orang tewas dan 41 orang luka-luka.
Menurut pernyataan Shari, jumlah korban sipil dan militer kini mencapai 58 orang sejak dimulainya kampanye pimpinan AS melawan Yaman.
Serangan udara itu terjadi dua hari setelah militer Yaman mengumumkan.
Sejak Januari, Washington dan London telah melancarkan kampanye udara brutal terhadap Yaman sebagai tanggapan atas operasi angkatan laut pro-Palestina yang dilancarkan oleh kelompok Ansarallah dan tentara Yaman pada November tahun lalu.
Setelah dimulainya perang pimpinan AS di Yaman, pasukan Yaman mulai menyerang kapal-kapal AS dan Inggris selain kapal-kapal yang terkait atau terkait dengan Israel.
Media Barat tidak berbuat apa pun untuk menghentikan rakyat Yaman. Pasukan angkatan laut AS dan UE belum mencapai kemajuan dalam mencegah serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Laut Arab, Samudera Hindia dan wilayah lainnya, sehingga memberikan tekanan pada perekonomian Israel dan pelayaran internasional secara umum.
Para pemimpin Sanaa telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai konflik di Gaza pecah dan blokade Israel dicabut.
(Sumber: Buaian)