Rudal Rajum Brigade Al-Qassam Tewaskan 4 IDF di Kerem Shalom, Mesir Sibuk Tenangkan Israel 

Rudal Rajum Brigade Al-Qassam membunuh 4 IDF di Kerem Shalom, Mesir.

TRIBUNNEWS.COM – Saluran berita Kairo Mesir melaporkan Senin (5/6/2024) – mengutip sumber yang digambarkan sebagai pejabat tinggi – bahwa Dewan Keamanan Mesir sedang mengintensifkan kontaknya untuk menahan eskalasi yang terjadi saat ini di Jalur Gaza.

Sumber tersebut mengatakan penembakan yang dilakukan Brigade Iss al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, terhadap posisi militer Israel di Kerem Shalom (Karem Abu Salem) pada Minggu (5/5/2024) memicu negosiasi pertukaran sandera. Untuk menciptakan gencatan senjata yang “tidak terbatas”.

Dari upaya serius tersebut, terutama di pihak Israel, Mesir berharap perundingan dan perundingan antara Hamas dan Israel yang mereka mediasi dapat terus berlanjut.

Sumber tersebut menjelaskan, sejauh ini penyeberangan Rafah berfungsi normal dan pergerakan masyarakat serta bantuan terus berjalan.

Diketahui, Israel segera mengumumkan perintah evakuasi bagi warga Gaza di Rafah Timur setelah pasukannya terbunuh di Kerem Shalom.

Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa keputusan Israel untuk mulai mengusir penduduk Rafah Palestina dapat secara efektif mengakhiri perundingan mengenai tahanan.

Perintah evakuasi Israel dari Rafah adalah perkembangan yang berbahaya dan akan memiliki konsekuensi, tambahnya, seraya menambahkan bahwa “pemerintah AS harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi” Brigade Hamas al-Qassam menembakkan roket ke pendudukan Rajum Israel, Minggu (5/5/2024). IDF pangkalan militer Kerem Shalom.

IDF mengumumkan pada hari Senin bahwa empat tentaranya tewas dalam serangan pasukan al-Qassam di Kerem Shalom Minggu kemarin.

“Tentara pendudukan mengumumkan kematian sersan Michael Rosel yang berusia 18 tahun dari Rishon Lezion dan seorang prajurit di Batalyon 931 Brigade Nahal,” tulis Kaperni.

Belakangan, IDF juga mengumumkan kematian Reuben Mark Mordechai Azolin (usia 19), Edo Testa (usia 19), dan Tal Shavid (usia 21).

Menurut media Ibrani, serangan Brigade Al-Qassam terjadi pada Minggu sore di daerah sekitar Kerem Shalom.

“Serangan itu juga melukai beberapa tentara pendudukan. Hal ini menunjukkan bahwa tentara tersebut menjadi sasaran rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza,” lanjut pernyataan Kaberni. Bukan serangan biasa

Serangan pasukan al-Qassam terhadap pertemuan tentara IDF di Garem Shalom digambarkan sebagai serangan yang tidak biasa.

Pengunjuk rasa Palestina mengebom konvoi militer Israel di penyeberangan Kerem Shalom (Karem Abu Salem) di Gaza selatan.

Beberapa surat kabar dan situs Israel melaporkan bahwa hingga 10 tentara terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuangnya menembaki kelompok pasukan musuh di dalam dan sekitar situs Kerem Shalom dengan roket Rajum kaliber 114 mm jarak pendek.

Televisi Al-Aqsa, mengutip sumber keamanan dan lapangan perlawanan Palestina, mengatakan setidaknya tiga IDF tewas dan sepuluh luka-luka, beberapa di antaranya serius, mengutip Palestine Chronicle.

TV Al-Aqsa menambahkan bahwa operasi tersebut menargetkan pos komando Israel yang baru didirikan yang terletak di sebelah timur pangkalan militer Kerem Shalom.

Pos tersebut dikatakan bertujuan untuk mengelola operasi pengeboman yang menargetkan provinsi Rafah dan merencanakan operasi Rafah.

Sasaran pemboman juga merupakan posisi militer Shin Bet dan jenderal Israel.

Sementara itu, menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, lebih dari sepuluh orang terluka akibat roket yang ditembakkan ke Kerem Shalom dari kawasan Rafah.

Serangan itu dilaporkan melibatkan 14 roket dan mortir.

“Insiden yang sangat aneh ini terjadi setelah berbulan-bulan pertempuran sengit di Jalur Gaza,” lanjut surat kabar tersebut.

Setelah serangan itu, helikopter dan pesawat dikirim untuk mencari daerah tersebut dan mengevakuasi tentara Israel yang tewas atau terluka parah. Pemberitahuan korban di Gaza

Israel terus menyerang Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas batas yang dipimpin oleh Hamas.

Hampir 34.700 warga Palestina tewas di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

78.000 orang lainnya terluka, kata Otoritas Kesehatan Palestina, mengutip Anadolu Agency.

Hampir tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur, dan 85 persen warganya terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, menurut PBB.

(oln/khbrn/pc/anadolu/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *