Rudal Balistik Korut Gagal Diluncurkan, Upaya Kim Jong Un Gertak AS Batal

Laporan dari reporter Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) kembali menemukan peluncuran rudal balistik dari wilayahnya di pantai timur Semenanjung Korea. Namun menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan atau JCS, peluncuran tersebut berakhir dengan kegagalan.

Dalam laporannya, JCS menyatakan bahwa Korea Utara secara diam-diam meluncurkan rudal di pantai timur Semenanjung Korea, namun rudal tersebut jatuh ke tanah setelah diluncurkan.

Tidak ada kerusakan yang dilaporkan, namun puing-puing rudal balistik berserakan di perairan hingga 250 kilometer dari lokasi peluncuran. Menurut AP News, kegagalan rudal Korea Utara itu mungkin terjadi karena kesalahan mekanis.

“Rudal tersebut diluncurkan dari ibu kota Korea Utara sekitar pukul 05.30 pagi dan ditujukan ke perairan timur Korea, namun rudal tersebut meledak saat terbang di timur kota Wonsan, Korea Utara,” kata Kepala Staf Korea Selatan. .

Korea Utara meluncurkan rudal tersebut sebagai cara untuk mengungkapkan rasa frustrasinya atas penempatan kapal induk Amerika Serikat (AS) ke pelabuhan Busan untuk mengikuti latihan militer dengan Korea Selatan dan Jepang.

Sebelum rudal diluncurkan, Pyongyang bahkan memperingatkan dengan sikap menahan diri yang tidak biasa bahwa Amerika Serikat dan sekutunya berani melakukan latihan militer gabungan dengan Korea Selatan. Asia dalam Peringatan Perang

Menanggapi upaya ofensif Korea Utara, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mendesak Pyongyang untuk menghentikan provokasi dan kembali melakukan diplomasi.

Ketegangan di semenanjung Korea telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena pesatnya uji coba senjata Korea Utara, sehingga Korea Selatan dan Jepang meningkatkan intensitasnya, karena diperkirakan akan terjadi perang.

Tak hanya serangan rudal, dalam beberapa pekan terakhir Korea Utara mulai memprovokasi perang, yang terbaru pemerintahan Jong Un berani menerbangkan 300 balon di Korea Selatan yang berisi sampah daur ulang dan plastik, lalu sampah basah, pupuk, toilet. kertas, puntung rokok dan kotoran.

Langkah Pyongyang ini merupakan bentuk pembalasan terhadap selebaran anti-Korut yang sengaja diedarkan para aktivis di Seoul sebagai bagian dari kampanye propaganda pada Mei lalu.

Akibat serangan balon puing tersebut, penerbangan di Bandara Incheon, Korea Selatan (Korsel), terganggu selama kurang lebih 3 jam pada Rabu (26/6/2024).

Kericuhan ini terjadi karena Korea Utara (Korut) meluncurkan balon dan puing-puing hingga mengganggu operasional penerbangan di bandara yang terletak 40 kilometer dari perbatasan Korea Utara.

Menurut Perusahaan Bandara Bandara Internasional Incheon, gangguan terhadap penerbangan domestik dan internasional terjadi antara pukul 01.46 hingga 04.44, dan landasan pacu telah dibuka kembali. Kapasitas penerbangan saat ini biasanya rendah.

Data dari FlightRadar24 menunjukkan delapan penerbangan yang membawa penumpang saat itu dialihkan ke bandara Cheongju atau Jeju di Korea Selatan, dan satu lagi penerbangan China Cargo dari Shanghai dialihkan ke Yantai, Tiongkok.

Selain itu, beberapa akomodasi dibatalkan, dan keberangkatan ditunda selama beberapa jam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *