TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menyatakan pengurutan DNA korban kebakaran Medan Satria, Bekasi telah selesai.
RSUD memperoleh 12 sampel DNA sebelum meninggal dari keluarga korban.
Wakil Komandan DVI Kombes Ahmad Fauzi mengatakan, jumlah sampel DNA tersebut sesuai dengan data pembanding identifikasi jenazah korban.
“Kalau bicara DNA (data) selama ini sudah cukup,” kata Fauzi saat dikonfirmasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (4/10/2024).
Pencocokan DNA pembunuhan yang diberikan keluarga korban akan dicocokkan dengan sampel DNA yang diperoleh dari jenazah oleh tim DVI RS Polri Kramat Jati.
Jika hasil yang diperoleh dirasa baik, jenazah korban dapat diidentifikasi secara medis dan diserahkan kepada masing-masing keluarga.
Berdasarkan laporan keluarga, ada sembilan orang yang kehilangan nyawa dalam kebakaran rumah tersebut.
Jenazah kini berada di RS Polri Kramat Jati.
“Jika ternyata ada data (Sampel DNA Antemortem) yang tidak bisa dianalisis, kami akan mencari sumber sampel DNA lain,” ujarnya.
Fauzi mengatakan, identifikasi jenazah korban dilakukan dengan membandingkan data DNA karena jenazah telah dikremasi atau kondisi jenazah sudah tidak dapat dikenali lagi.
Pada metode DVI, DNA, sidik jari, dan gigi menjadi tiga parameter utama identifikasi karena pada ketiganya terdapat ciri-ciri khusus untuk menentukan identitas.
“Kondisi (jenazah) korban tidak bisa kita ungkap secara detail, yang jelas kondisi korban sudah tidak bisa kita ketahui lagi, sehingga perlu metode ilmiah,” ujarnya.
Pengarang: Bima Putra
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Nasional menerima seluruh sampel DNA keluarga korban pabrik di Bekasi.