RS Polri Pastikan 7 Jenazah yang Ditemukan di Kali Bekasi Merupakan Anak di Bawah Umur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat dipastikan masih di bawah umur.

Hal itu diungkapkan Kepala RS Polri Kramatjati Yandokpol Kompol Heri Wijatmoko dalam jumpa pers yang digelar pada 23/9/2024. 

Ada anak yang tidak punya kartu identitas seperti itu, kata Kheri di RS Polri Kramatjati. Kheri menjelaskan, identifikasi ketujuh jenazah tersebut dilakukan menggunakan sistem identifikasi multi-biometrik otomatis seluler (Mambis).

Jadi begini, kalau E-KTP Mambis tidak muncul, ada dua kemungkinan, datanya tidak terunggah atau tidak ada KTP, jelas Heri.

Apalagi usia korban 14 tahun, jadi 17 tahun, punya KTP tapi tidak ada KTP.

Lebih lanjut Kheri mengungkapkan, hanya lima keluarga korban yang mendatangi Posko DVI RS Polri Kramatjati.

“Sejauh ini kami menerima lima keluarga yang melaporkan anggota keluarganya hilang,” kata Heri.

Ia juga meminta keluarga yang meyakini kehilangan anggota keluarganya dapat menghubungi langsung Pos DVI di Pos Ante Mortem atau menghubungi 0218 9809 3288.

Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan surat keterangan keluarga, surat keterangan sidik jari, ijazah, kartu identitas keluarga, bahkan rekam medis korban. Jenazahnya akan dibawa pulang

Rumah Sakit Kepolisian Negara akan mengembalikan tujuh jenazah yang ditemukan di Sungai Bekasi di Kecamatan Jathiasi jika jenazah tersebut teridentifikasi.

“Kalau ada pengenal primernya, ditambah data lain, kita bisa identifikasi, tinggal kita hubungi pihak keluarga, mau ambil (jenazahnya di mana). Misalnya di mana jenazahnya dikuburkan, harusnya difasilitasi,” kata Heri. , Senin pada Minggu (23/9/2024).

Hingga Senin (23/23/2024) malam, masih ada tujuh jenazah yang belum teridentifikasi, jelas Heri.

“Kami masih menandai Pak X dari satu menjadi tujuh,” ujarnya. Dia mengatakan, pemeriksa medis polisi masih memerlukan sejumlah informasi dari keluarga untuk memastikan identitas ketujuh jenazah tersebut.

Sedangkan pada Senin (23/9/2024), RS Polri Kramat Jati hanya menerima informasi dari lima keluarga. Heri juga meminta bagi mereka yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk melapor ke posko Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur atau Polres Metro Bekasi.

“Kita perlu mendalami data yang belum teridentifikasi (belum teridentifikasi). Makanya kita minta bantuan. Ada keluarga yang belum memberikan informasi. Dari tujuh jenazah, hanya lima keluarga (yang diberitahu),” Kheri menambahkan. .

Heri melanjutkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan dasar terhadap tujuh jenazah. Diantaranya sidik jari, sampel DNA, struktur gigi, dan analisis barang-barang yang digunakan korban saat ditemukan di Sungai Bekasi. 

Diberitakan sebelumnya, pada Minggu 22/9/2024, tujuh jenazah pria ditemukan di Kali Bekasi, Bekasi. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Audie Joise Oroh mengungkapkan, ketujuh remaja tersebut merupakan bagian dari sekitar 60 remaja yang berkumpul di sebuah gubuk di Jalan Sipendawa pada Sabtu (21/9/2024) pukul 03.00 WIB. Kubo atau bunkhouse ini terletak di Jalan Cipendawa depan Jatiasih PT Gudang Semen Merah Putih.

Berdasarkan keterangan para saksi, diketahui mereka mengoperasikan minuman beralkohol di kawasan tersebut, kata Odi dalam jumpa pers yang digelar di kantornya, Senin, 23 September 2024.

Aksi tersebut diduga dilakukan sebelum terjadinya kerusuhan. Sebab mereka juga membawa berbagai jenis senjata tajam. Sekitar pukul 03.30 WIB, tim Patroli Pratama Lanjutan menyeberang jalan. Melihat kehadiran polisi, para remaja tersebut ketakutan dan lari ke berbagai arah. Ada pula yang lari ke pemukiman warga. Ada juga yang mengungsi ke Sungai Bekasi.

“Menurut keterangan para saksi, ada yang terjun ke sungai Bekasi, ada pula yang tidak berani terjun karena gelapnya kawasan karena dianggap tidak mungkin,” kata Odi.

Saat itu, polisi hanya bisa menangkap remaja yang tidak berani menceburkan diri ke Sungai Bekasi dan sebagian remaja yang mengungsi ke pemukiman warga. (Kompas.com/Tribune)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *