TRIBUNNEWS.COM – Rumah Sakit (RS) Rambam di Haifa, Israel dikabarkan terkena dampaknya.
Pihak rumah sakit meminta agar segera dilakukan tindakan penanganan infeksi yang sudah menyebar ke tiga bagian tersebut.
Saat ini, Rambam memiliki 50 pasien yang terinfeksi virus tersebut. Awalnya, kasus infeksi ini ditemukan di bagian penyakit dalam dan ruang bedah saraf.
Infeksi telah dilaporkan karena bakteri Acetonobacter dan Klebsiella yang resisten, dan jamur Candida auris.
Walla mengatakan, infeksi tersebut tidak membahayakan orang sehat. Namun, infeksi ini dapat mengancam jiwa bagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Prof. Miki Halbertal, Direktur RS Rambam, mengatakan petugas kesehatan akan bekerja dengan alat pelindung diri lengkap saat berpindah dari satu pasien ke pasien lainnya.
Selain itu, hingga wabah infeksi teratasi, pasien baru tidak akan dirawat di banyak bangsal rumah sakit.
Anggota keluarga pasien yang dirawat di rumah sakit juga diminta untuk melindungi diri dan menjaga kebersihan tangan.
Diwartakan dari Jerusalem Post, kasus infeksi serupa juga terjadi di wilayah Rambam tahun lalu.
Sejak September hingga Desember 2023, telah dilaporkan 14 kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sama.
Setelah diselidiki, terungkap bahwa seorang pasien lanjut usia menjadi sumber penularannya.
Kemudian pihak rumah sakit melakukan beberapa tindakan untuk menghilangkannya.
Beberapa di antaranya adalah deteksi bakteri, pembentukan tim perawatan khusus, pemantauan ketat, dan komunikasi ekstensif terkait pergantian peralatan.
(Berita Tribune/Februari)