TRIBUNNEWS.COM – Royal Jordanian Airlines memukau dunia penerbangan pekan ini.
Tidak seperti banyak maskapai penerbangan yang menunda penerbangan ke Lebanon karena eskalasi militer dengan Israel, Royal Jordanian terus terbang ke Beirut.
Pada Senin malam (26/8/2024) waktu setempat, maskapai asal Yordania tersebut memastikan akan melanjutkan penerbangan ke Beirut, ibu kota Lebanon.
Rute penerbangan akan dibuka kembali pagi ini Selasa (27/8/2024), menurut kantor berita Yordania Petra.
Pada Minggu (25/8/2024), maskapai Yordania tersebut menghentikan sementara penerbangan ke Beirut.
Kebijakan ini diambil menyusul kekerasan antara Israel dan kelompok Hizbullah yang berafiliasi dengan Iran pada hari itu.
Di masa lalu, beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan ke Israel setelah tentara Israel dan kelompok militan Lebanon Hizbullah terlibat dalam pertempuran terburuk sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
British Airways pada Minggu mengatakan akan membatalkan semua penerbangan ke dan dari Israel hingga Rabu (28/8/2024).
Sementara itu, Air France mengumumkan penghentian layanan ke Tel Aviv dan Beirut hingga Senin.
Etihad, Ethiopian Airlines dan Hungaria Wizz telah mengumumkan penangguhan penerbangan ke Tel Aviv yang dijadwalkan pada hari Minggu.
Virgin Atlantic mengatakan pihaknya akan memperpanjang penangguhan penerbangan antara London dan Tel Aviv sambil menilai situasinya.
Perusahaan Jerman Lufthansa pada hari Jumat memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Beirut hingga akhir September.
Maskapai ini juga mengatakan tidak akan terbang ke Tel Aviv atau Teheran hingga 2 September.
Pekan lalu, Delta Air Lines yang berbasis di Atlanta mengatakan akan memperpanjang penangguhan penerbangan ke Israel hingga setidaknya 31 Oktober.
Delta mengambil kebijakan ini sejalan dengan pengumuman serupa dari maskapai penerbangan AS lainnya, American Airlines.
(Tribunnews.com/Bobby)