Rosan Roeslani: Kementerian Investasi Telah Blokir Anggaran Sebesar Rp60 Miliar

Laporan tersebut disampaikan reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Koordinasi Penanaman Modal/Penanaman Modal (BKPM) mencatat telah mengunci anggaran sebesar Rp60 miliar hingga 31 Agustus 2024 dari batas atas anggaran 2024 sebesar Rp1,23 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan besaran anggaran yang dibekukan itu terdiri dari satuan kerja kesekretariatan senilai Rp350.359.000 dan satuan kerja IT senilai Rp59.706.105.000.

“Potongan anggaran Kementerian Investasi/BKPM tahun 2024 sebesar Rp1,23 triliun, ada blok anggaran sebesar Rp60 miliar,” kata Rosan di VI.

Rosan mengatakan, realisasi anggaran hingga 31 Agustus 2024 sebesar Rp754,54 miliar atau 64,53 persen dari pagu tahun ini. Dikatakannya, hasil yang dicapai selama pelaksanaan anggaran tersebut antara lain program dukungan administrasi sebesar 289,95 miliar dinar dan program investasi sebesar 464,58 miliar dinar.

“Hingga 31 Agustus 2024, telah terealisasi sebesar Rp754,54 miliar atau 64,53 persen dari total anggaran tahun ini setelah dikunci sebesar Rp1,17 triliun,” jelasnya.

“Sisa anggaran yang bisa kami sediakan hingga akhir tahun 2024 sebesar Rp414,7 miliar atau sekitar 35,47 persen,” imbuhnya.

Rosan mengatakan Kementerian Investasi/BKPM akan meningkatkan penyerapan anggaran masing-masing unit di tingkatnya sendiri.

Sebaliknya, hingga semester I 2024, realisasi investasi mencapai Rp829,9 triliun atau 67 persen dari Rp1,239 triliun yang ditetapkan dalam Renstra. Sedangkan dibandingkan target investasi Presiden Jokowi sebesar Rp1.650 triliun, investasi mencapai 50,3 persen pada semester pertama tahun ini.

Sebaliknya, penyerapan lapangan kerja mencapai 1 juta.225.042 orang pada paruh pertama tahun 2024.

“Tentunya 50,3 persen kepastian investasinya terbagi rata antara Pulau Jawa dan Pulau Jawa. Artinya Pulau Jawa sekitar 50,2 persen berbanding 49,8 persen. Sekitar 50,8 persen modalnya 49,2 persen,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *