Roket Zionis F16 yang Gagal Meledak di Gaza Dipakai Hamas untuk Bunuh Tentara Israel

TRIBUNNEWS.COM – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, membombardir pasukan Israel di Jalur Gaza tengah hingga menewaskan pasukan Zionis.

Brigade Al-Qassam melaporkan pada Minggu (28/4/2024) bahwa mereka menyergap pasukan Israel di kawasan Al-Mugraqa bagian tengah Jalur Gaza.

Seorang pejuang Palestina terjebak dalam serangan ranjau oleh tentara Israel.

Mereka menggunakan alat peledak Israel dan roket F16 yang gagal meledak di Gaza dan menyerang tentara Israel dengan roket tersebut.

“Pejuang Al-Qassam memikat dan menyergap pasukan mekanis Zionis dengan alat peledak dan rudal F16 milik Israel, yang mereka tembakkan ke warga sipil Gaza tetapi gagal meledak di Jalan Al-Sikka, Distrik Al-Mugraq, Jalur Gaza tengah”, pernyataan brigade tersebut mengatakan, mengacu pada Kronik Palestina.

Sebelumnya pada hari Minggu, Al-Qassam mengatakan bahwa pejuangnya juga menembakkan mortir kaliber berat ke markas komando musuh ke arah Netsarim, selatan Kota Gaza.

Sementara itu, pada Senin (29 April 2024), pihak Israel melaporkan dua tentara Israel tewas di bagian tengah Jalur Gaza.

Ido Aviv dari Batalyon 9232 Brigade Yiftah dan Kalkidan Meharim dari Batalyon 223 Brigade Carmeli tewas pada hari Minggu di Jalur Gaza tengah.

Tentara Israel lainnya dari Batalyon 223 terluka parah dalam ledakan selama pertempuran dengan Perlawanan Palestina di Koridor Netzarim, menurut penyelidikan awal oleh tentara Israel, yang dikutip oleh media Israel.

Pada hari Senin, Brigade Al-Qassam juga mengumumkan pemboman markas Brigade Timur ke-769 dari Lebanon Selatan.

Menurut pernyataan itu, “Kamp Jibur” di Israel utara terkena serangan roket terkonsentrasi sebagai respons terhadap pembantaian musuh-musuh Zionis di Gaza dan Tepi Barat yang revolusioner. Informasi terkini jumlah korban di Gaza

Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Lebih dari 34.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, menurut Anadolu Agency.

Dan lebih dari 77.700 orang lainnya terluka akibat kehancuran besar-besaran dan kurangnya kebutuhan dasar.

Lebih dari enam bulan setelah perang dengan Israel, sebagian besar Gaza telah hancur.

Menurut PBB, 85 persen penduduk daerah kantong tersebut terpaksa mengungsi karena adanya blokade besar-besaran terhadap pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *