Rohimah Alli Merasa Hidup setelah Cerai dari Kiwil Jauh dari Ekspektasi: Semuanya Terhambat Jadinya

TRIBUNNEWS.COM – Usai bercerai dengan komedian Kivil, Rohima Alli menyadari bahwa hidupnya jauh dari harapannya.

Rohima yang memiliki pekerjaan jangka panjang terpaksa meninggalkan pekerjaannya kini karena kondisi kakinya yang tidak memungkinkan.

Pasca kecelakaan tahun 2021, Rohima masih dalam masa pemulihan dari patah kaki hingga tidak bisa bergerak.

Pada Jumat (13/12/2024), Rohima dikutip dari YouTube STARPRO Indonesia mengatakan: “Dalam kondisi seperti itu, siapa yang tidak memikirkannya. “Lagi pula, perceraianku lebih dari yang diharapkan.”

Rohima tak menyangka dirinya tidak akan memiliki penghasilan setelah bercerai dengan Kivil pada tahun 2021.

Rohema menjelaskan, “Harapanku kalau kita putus dengan Bang Keeville, aku masih punya pekerjaan, aku guru, aku masih punya pekerjaan, dan ya, semuanya akan kacau.”

“Saat saya mengalami kecelakaan pada November 2021, semuanya terhenti,” keluhnya.

Rohima berharap kakinya bisa pulih setelah operasi.

Bahkan, ia menjalani beberapa operasi untuk pulih sepenuhnya.

“Sampai aku pulang dari Turki, pas balik ke Indonesia, aku kira operasinya udah selesai. Maksudku, sudah selesai dan aku baik-baik saja lagi. Jadi aku harus melakukan beberapa operasi lagi kan?” “Bu Dia punya lima anak.

Meski sedih, Rohima memilih menerima takdir yang Tuhan tunjukkan padanya.

“Itulah hidupku,” akunya.

Sementara Rohima mengaku harus memakai popok sebelum makan.

“Saya pakai pompa,” kata Rohema.

Tidak ada yang meminta bantuan dalam membuang sampah, katanya.

“Aku mau ke toilet saja, siapa yang mengetuk,” kata Rohema. Siapa yang mengambil pot dan di bawah siapa? “Sulit bagi asisten saat dia sibuk.”

Menurutnya, kondisi tersebut sudah dialaminya selama tiga tahun setelah kakinya patah.

Dan dia berkata, “Tidak bisa diambil. Kalau ditaruh (ditempatkan), akan tetap sampai pagi, seperti ini papannya.”

Kemudian dia teringat akan sebuah kecelakaan yang membuat perpindahannya menjadi sulit.

“Ya namanya bencana, kita tidak tahu,” kata Rohema. “Makanya saya bilang ke anak-anak saya, kalau pulang dari sini atau pergi ke sana, bawalah sepeda motor dan jangan melaju kencang.

Meski demikian, Rohima berharap bukan hanya dirinya yang menjadi korban.

“Kami sangat berhati-hati saat mengemudi karena ada orang lain yang menabraknya atau apalah, jadi saya terus berdoa, Tuhan, saya sudah muak. Bukan anak-anakku, bukan keluargaku, karena mereka tidak nyata. Itu bagus,” katanya.

(Tribunnews.com/Salma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *