TRIBUNNEWS.COM – Rizky Febian dan Mahalini menikah hari ini (5/5/2024) di Bali.
Rumah keluarga Mahalin tempat pesta pernikahan dilangsungkan penuh dengan orang-orang yang mengenakan kebaya khas Bali. Beberapa membawa senjata.
Semenit kemudian, ayah Rizky Febian, komedian Sule, datang dengan pakaian safari khas Bali. Ia didampingi putrinya Putri Delina.
Saat keduanya turun dari mobil, mereka langsung disambut oleh keluarga Mahalin untuk masuk ke dalam.
Awak media tampak memotret kedatangan mertua dan adik Mahalin tersebut.
Dari luar terlihat dekorasi pernikahan khas Bali.
Karangan bunga ucapan selamat dari agensi, keluarga, dan sahabat berjejer di depan pagar rumah.
Suasana tersebut terekam dalam sebuah video yang direkam oleh seorang tetangga dan diunggah ke akun Tiktok @revopropert dengan judul “Tetangga Akan Menikah”.
Video tersebut diiringi lagu baru “Bermuara” karya Rizky Febian dan Mahalin yang dirilis pada 3 Mei 2024.
Dalam keterangannya, pemilik akun mengucapkan selamat kepadanya dengan mengatakan: ‘Selamat pernikahan, Jah.’
Sementara itu, di kolom komentar postingan video @1sangkubelummasak yang juga menampilkan bagian depan rumah keluarga Mahalin, warganet membicarakan perbedaan keyakinan antara Rizky Febian dan Mahalin.
Banyak yang bertanya siapa di antara mereka yang siap berpindah agama.
Banyak pihak menduga Mahalini menyerah dan akhirnya masuk Islam. Rumor tersebut pun berubah menjadi rumor.
Kecurigaan tersebut mungkin ada benarnya karena rangkaian pernikahan selanjutnya adalah upacara pernikahan yang digelar di Jakarta.
Ada pula yang meragukan Rizky dan Mahalini akan tetap setia pada keyakinannya. Suasana Tempat Pernikahan Rizky Febian dan Mahalin Seperti Ini: (Kolase Tribunnews)
Terlepas dari kontroversi pernikahan Rizky Febian dan Mahalin, yang jelas kedua keluarga merestui hubungan mereka.
Jadi bukan hanya Sule, tapi Gede Suraharja, ayah Mahalin.
Gede Suraharja sama sekali tak mempermasalahkan putranya, Rizky, pindah agama saat menikah dengan Febian.
Menurutnya, keimanan merupakan hak asasi individu.
“Kalau menurut pamanku, begitulah pengertiannya. Jadi ini hasil dari dia dan keluarga, tidak ada masalah dalam didikannya ya? Amanah itu hak, bukan kewajiban. Jadi masanya sudah lewat. 100-10 persen untuk (Mahalini),” kata Gede Suraharja.