Ritual Komang Sebelum Bertanding dan Setelah Bertanding, Langsung Telfon Ayah, Bikin Bangga Keluarga

Ritual Coman Hubungi ayahmu tepat sebelum dan sesudah pertandingan, buatlah keluargamu bahagia

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA – Komang Ayu Cahya membawa Indonesia ke final Piala Uber 2024. Wanita asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng itu mengalahkan Kim Min Sun (Korea Selatan) 17-21, 21-16. Pertandingan 21-19 diadakan pada hari Sabtu (5 April) di Gimnasium Pusat Olahraga Zona Teknologi Tinggi di Chengdu, Tiongkok.

Berbicara kepada Bali Tribune, Ayah Putu Kusdianto mengaku puas dengan kesuksesan anak bungsunya. Komang Ayu telah membawa nama baik Indonesia, khususnya Bueleng, ke dunia internasional. Cusdianto mengaku menyaksikan semifinal putri melawan Korea Selatan bersama keluarganya. Pada babak pertama, Comang Ayu dinilai frustasi dan kalah 17-21.

Namun wanita kelahiran 21 Oktober 2002 itu mampu bangkit dan memenangkan persaingan berkat dukungan pelatihnya. Sebelum pertandingan, Cusdianto mengatakan sang putri menelponnya untuk meminta dukungan dan doa. Beberapa menit setelah lomba berakhir, Comang Ayu kembali menelepon orang tuanya.

“Dia selalu menelepon ayah dan ibunya. Dia selalu mulai memasuki gedung dan mengumumkan bahwa dia akan memulai sebuah kompetisi. Cusdianto berkata, “Saya meneleponnya sebelum dan sesudah kemenangan dan mengatakan dia ingin istirahat.”

Comang Ayew melanjutkan laga final melawan China pada Minggu (5/5). Kusdianto mengatakan laga final Komang Ayu akan lebih sulit. Namun ia berharap anak ketiga dari tiga bersaudara itu bisa memenangkan kompetisi tersebut. “Tidak ada rencana khusus untuk akhir keluarga. “Kami hanya berdoa kepada nenek moyang agar bisa membantu Comang Ayu mengalahkan lawannya di final,” ujarnya.

Comang Ayew menyukai tenis ketika ia berusia 7 tahun. Ia bangga dengan ayah sekaligus kakak keduanya, Kadek Bayu Kusuma, karena ia telah banyak menjuarai turnamen dan sukses menjadi pebasket terbaik Bali tahun 2015.

Komang Ayu bergabung dengan PB MKS Bueleng pada usia tujuh tahun. Saat masih duduk di bangku SD, Koman Ayu berhasil meraih Juara I Olimpiade Olahraga Pelajar Nasional Porsenizar yang diadakan di Kalimantan.

Mengetahui anaknya jago bermain tenis, pada tahun 2016 Kusdianto memberanikan diri membawa Komang Ayu mengikuti audisi PB Djarum yang saat itu diadakan di 10 kota besar di Indonesia. Kusdianto mengatakan, kota terdekat saat itu adalah Surabaya. Untuk kompetisinya, PB Djarum hanya mencari tiga terbaik. Comang Ayu yang saat itu berusia 14 tahun berhasil menjawab tantangan tersebut.

Setelah bergabung dengan PB Djarum, perempuan sarjana hukum Universitas Terbuka ini mulai mengikuti berbagai kompetisi nasional dan meraih juara pertama Kejuaraan Sirkuit Nasional Jawa Tengah 2017 dan Kejuaraan Sirkuit Nasional Sulawesi 2019. .

Setelah itu, Comang Ayu mulai mengikuti kompetisi internasional pada tahun 2017. Salah satunya adalah finis di posisi 1 Jakarta Fly Power Championship dan finis 16 besar di kompetisi BAC Asia. (Bali Tribun/rtu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *