Ringkasan Kasus Syahrul Yasin Limpo, Punya Gaya Hidup Glamor dari Uang Hasil Korupsi di Kementan

TRIBUNNEVS.COM – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Sjahrul Jasin Limpo (SIL) menggunakan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) yang besar untuk kebutuhan pribadi dan keluarganya.

Sejumlah fakta mencengangkan muncul dalam persidangan dugaan pemerasan dan gratifikasi SIL yang masih berjalan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Mulai dari biaya kecantikan, tunjangan bulanan istri SIL, tunjangan cuti tahunan (THR), cicilan mobil Alphard, bahkan penyanyi dll.

Dalam persidangan sebelumnya, JPU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendakwa SIL melakukan pemerasan sebesar Rp44,5 miliar dan menerima uang pengganti hingga Rp40 miliar untuk periode 2020-2023.

Kejahatan ini dilakukan SIL bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Casdi Subaggiano; dan Muhamed Hatta, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian.

Berikut rangkuman kasus SIL terkait penggunaan anggaran Kementerian Pertanian untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Bayar untuk ahli kecantikan anak

Mantan Asisten SIL Panji Hartanto mengungkapkan, anggaran Kementerian Pertanian digunakan SIL untuk membayar gaji seorang ahli kecantikan anak.

“Biasanya kalau bapak suruh bayar ke dokter, ya ke dokter. Biasanya ahli kecantikan seperti itu,” kata Panji di persidangan, Rabu (17/4/2024).

Panji mengaku hanya mengikuti instruksi SIL atas permintaan anggaran di Kementerian Pertanian.

Termasuk membayar ahli kecantikan untuk anak SIL.

Panti Asuhan SIL selain dokter kecantikan juga menggunakan dana Kementerian Pertanian.

“Yang saya tahu dari bapak ke bapak. Sumbangan untuk kebutuhan bapak, untuk biaya kalau ada pernikahan,” kata Panji.

“Ke dokter, lalu ke keluarga (anak SIL),” kata Panji.

Panji menambahkan, SIL telah merenovasi rumah bocah tersebut dengan dana Kementerian Pertanian.

Biaya perbaikan (rumah), kata Panji.

Tak hanya itu, SIL diketahui membeli suku cadang mobil putranya dari anggaran Kementerian Pertanian.

(Anak itu) biasanya membeli. Biasanya dia beli onderdil mobil, jawab Panji. Tunjangan bulanan istrinya selama satu tahun

Isnar Widodo, mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Biro Pengadaan Kementerian Pertanian, mengatakan istri SIL, Ayun Sri Harakhap, menerima gaji bulanan antara Rp25 juta hingga Rp30 juta.

Diketahui, dana bulanan tersebut bersumber dari anggaran Kementerian Pertanian.

Menurut Isnar, peristiwa itu terjadi dalam kurun waktu satu tahun, tepatnya pada 2020-2021.

Mantan asisten SIL Panji meminta uang bulanan kepada Isnar.

“Apa lagi yang mereka cari selain pesta?” tanya Rianto kepada hakim ketua Adam Pontoh dalam persidangan, Rabu (24/4/2024).

– Kadang uang harian, uang bulanan, Yang Mulia, – jawab Isnor.

“Gaji siapa ini?” – tanya hakim.

“Uang bulanan untuk menteri,” jawab Isnor. Penggantian biaya ulang tahun cucu ke Kementerian Pertanian

Isnar juga mengungkapkan, SIL telah menuntut ganti rugi atau biaya untuk pesta ulang tahun cucunya yang diadakan di Makassar, Sulawesi Utara, dan Jakarta.

Cucunya, putra SIL, Kamal Redind berasal dari Siahrul Putra.

Namun, Isnar tidak membeberkan berapa jumlah uang yang diminta ke Kementerian Pertanian.

Ia hanya mengatakan permintaan itu disampaikannya melalui Panji atau asisten Redind, Aliandri.

Aliandri, kata Isnar, meminta agar biaya perayaan ulang tahun anaknya yang dilakukan Redind ditanggung Kementerian Pertanian.

Anak Banga Dinda (Kamal Redinda) yang ulang tahun begini, dia meminta kami membayar ganti rugi,” jawab Isnar.

Isnar mengaku memang sudah menerima tagihan ulang tahunnya, namun sempat menunda pembayarannya.

Karena itu, Isnar mendapat teguran jika tagihannya tidak dibayar dalam waktu seminggu.

Permintaan itu terpaksa ia penuhi karena takut posisinya terancam.

“Kalau marah, ini Pak Dindo, nanti bisa keluar,” jawab Isnor menirukan tegurannya. Membayar penyanyi ratusan juta dolar

Dalam sidang pemeriksaan saksi selanjutnya, Senin (29 April 2024), terungkap SIL membayar penyanyi tersebut dengan nominal ratusan juta dengan uang Kementerian Pertanian.

Jumlah yang dibayarkan diketahui mencapai Rp 100 juta.

Di antara penyanyi yang dimaksud adalah Nayunda Nabila Nizrinah, lulusan Universitas Dangdut Indonesia.

Hal itu diungkapkan Arief Sopyan, Koordinator Artikel Rumga Kementerian Pertanian, saat dihadirkan sebagai saksi di persidangan kasus SIL.

– Alasannya, saksi sudah beberapa kali menyebutkannya. Sekitar Rp 50 hingga 100 juta per transfer untuk hiburan. Maksudnya hiburan apa?” ​​tanya jaksa penuntut umum KPK kepada saksi di persidangan.

“Kadang kalau ada acara, panggil penyanyi. Ada penyanyinya jadi harus bayar,- jawab saksi Arief. SIL Umrah dan keluarga menggunakan uang Kementerian Pertanian

Arief juga menyampaikan, Eselon I Kementan juga mendukung SIL untuk berkunjung ke Arab Saudi pada tahun 2022 yakni Rp6 miliar sekali perjalanan.

Menurut Arief, para pejabat Eselon I saling berbagi untuk menutupi kekurangan anggaran.

Alasannya, anggaran yang dialokasikan Kementerian Pertanian tidak mencukupi, karena SIL juga mendatangkan lebih dari 10 rombongan keluarga.

Rupanya, SIL menunaikan umrah bersama keluarganya di Arab Saudi.

“Banyak di antara mereka yang akan menemui ajal, Yang Mulia,” kata Arief, Senin.

“Keluarga mana yang akan datang? Ibu?” dia meminta konfirmasi dari Ketua Hakim Riant Adam Pontoch.

“Mungkin ibu, anak, cucu akan datang,” jawab Arief.

“Lebih dari 10?” Hakim Pontoch bertanya lagi.

– Lebih lanjut, – jawab Arief. THR Anggota Fraksi NasDem DPR

Dalam BAP yang dibacakan jaksa, terungkap THR yang diberikan kepada anggota DPR di Fraksi Nasdem mencapai Rp750 juta.

Uang tersebut disalurkan melalui mantan Direktur Peralatan dan Mekanisme Kementerian Pertanian Muhammad Hatta.

“Saya ingat, uang yang diberikan Muhammad Hatta kepada THR berjumlah 5 orang, yakni Ketua Komisi IV DPR RI, Ketua Fraksi Nasdem, dan tiga orang Anggota Fraksi Nasdem DPR RI. 750 juta,” kata jaksa KPK saat membacakan BAP Arief di sidang, Senin.

BAP Arief juga mengungkap penerimaan dana sebesar Rp 750 juta dari pejabat Eselon I Kementerian Pertanian.

Sebagai saksi, Arief pun membenarkan BAP yang dibacakan jaksa sebagai keterangannya.

Mendengar pernyataan tersebut, juri langsung meminta pegawai Arief Sopyan, Agung Mahendra, yang dihadirkan sebagai saksi, untuk menguatkan.

Agung mengaku sebenarnya sudah menyerahkan uang sebesar R750 juta itu dan diserahkannya secara bertahap.

“750 juta tunai? Atau dicicil?” Rianto bertanya kepada Ketua Hakim Adam Pontoh Agung.

“Saya ingat, sedikit demi sedikit Yang Mulia,” jawab Agung. Pembayaran cicilan mobil anak Alphard

SIL juga disebut-sebut menggunakan dana anggaran Kementerian Pertanian untuk mencicil mobil pribadi putranya.

Mobil pribadi yang dibayar menggunakan anggaran Kementerian adalah mobil Alphard yang dibayar 10 kali dalam sebulan dengan pinjaman Rp 43 juta.

Mobil Alphard tidak dipakai anak SIL, Kemal Redindo.

Hal itu diungkapkan Abdul Hafid, APK Badan Fungsional APBN Kementerian Pertanian, saat hadir sebagai saksi dalam lanjutan sidang perkara SIL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/04/2024).

Panji pun mengajukan permohonan untuk membayar mobil tersebut.

Namun Hafid tidak serta merta menelan permintaan tersebut, karena ia langsung mengonfirmasinya kepada Kepala Biro yang berada di atasnya.

Namun, Kepala Biro justru mengabulkan permintaan SIL yang saat itu menjabat Menteri Pertanian.

“Maaf pak, selain Panji juga ada instruksi dari kepala biro.” Konfirmasi ke kepala biro pak, kata Hafid.

Lebih tepatnya, anggaran Kementerian Pertanian tidak memiliki dana yang dialokasikan untuk membiayai mobil pribadi menteri dan anggota keluarganya.

Hafid mengungkapkan, pembayaran Alphard SIL sebesar Rp 43 juta diperoleh dari pinjaman vendor yang mengerjakan proyek di Kementerian Pertanian.

Penjual meminjam Rp 43 juta melalui transfer bank dan tunai. SIL akan membeli mobil anak dengan uang titipan pejabat Kementerian Pertanian

Lebih lanjut terungkap, SIL memanfaatkan uang simpanan pejabat Eselon I Kementerian Pertanian untuk membelikan mobil untuk putrinya Indira Chunda Tita Siahrul (Thita).

Mobil yang dibeli dari pejabat Kementerian Pertanian dengan uang jaminan Rp 500 juta tersebut merupakan Toyota Kijang Innova yang telah lunas pada Maret 2022.

Hal itu diungkapkan Arief Sopyan, pejabat fungsional Kementerian Pertanian yang dihadirkan sebagai saksi di sidang SIL pada Senin (29/04/2024) oleh jaksa penuntut umum Departemen Tipikor.

“Berapa harga Innova?” – tanya hakim Fahzal Hendry.

“(Rp) 500 (juta) waktu itu. 500 pak,” kata Arief.

Arief kemudian mengendarai Innova tersebut menuju rumah Tita di Lim, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Saat ini pegawai Eselon I yang menjadi sumber pendanaan pembelian mobil Innova Kementerian Pertanian berasal dari seluruh Direktorat Jenderal dan Sekretariat Jenderal, kecuali Inspektorat Jenderal.

(Tribunevs.com/Rifkah/Ashri Fadilla/Ilhom Rian/Theresia Feliciani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *