Laporan jurnalis Tribunnews.com Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil menentang segala bentuk radikalisme dan kekerasan di Jakarta.
Hal itu tertuang dalam kontrak politik Ridwan Kamil dengan sejumlah warga Jakarta di Batavia PIK, Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (22/11/2024).
Kontrak politik ini ditandatangani oleh Ridwan Kamil, Maruarar Sirait dan Rudy Halim, serta Komunitas Pengusaha Muda Cinta Indonesia (PMCI).
Dari segi konten, Ridwan Kamil akan memfasilitasi pengurusan izin pendirian tempat ibadah, menentang radikalisme, dan tidak melakukan diskriminasi atas dasar ras, agama, dan suku di Jakarta.
Ridwan Kamil bertekad menjadikan Jakarta kota yang toleran, beragam, dan Pancasila.
Saya berjanji menjadikan Jakarta kota paling toleran dan Pancasila, kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, Politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait atau Ara membenarkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto mendukung Ridwan Kamil.
Selain itu, kata Ara, Ridwan Kamil memimpin tim kampanye daerah Prabowo-Gibran pada Pilpres Jawa Barat 2019 dan memperoleh suara terbanyak se-Indonesia.
“Jadi kalau ada yang bilang mendapat dukungan dari Prabowo, maka dia berbohong. Kalau dia mengatakan mendapat dukungan dari Jokowi, maka dia berbohong. Saya yakin komunikasi Kang Emil sebagai gubernur dengan Pak Prabowo nantinya akan sangat baik.” , dikatakan.
Menurutnya, hal ini akan sangat baik bagi perkembangan Jakarta. Pasalnya Ridwan Kamil dan Prabowo memiliki komunikasi yang baik.
Rudy Halim mengatakan, dirinya dan Pengusaha Muda Cinta Indonesia sudah tidak ragu lagi dengan sosok Ridwan Kamil.
Sebab, kata dia, mantan Gubernur Jabar itu sudah punya pengalaman luas di pemerintahan kota.
“Saat saya membuat acara ini, saya melihat sosok Kang Emil yang punya pengalaman sebagai Wali Kota Bandung, dan punya pengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat. Dan tentunya kami mendukung Kang Emil menjadi Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya. . .
Rudy juga menekankan pentingnya pengalaman dalam berbagai aspek kehidupan, terutama bagi generasi muda yang memasuki dunia kerja.
Ia menghimbau generasi muda untuk terus belajar dan mendapatkan pengalaman profesional.
“Supaya anak-anak mempunyai pengalaman, mereka profesional. Apa itu profesional? Dokter, pengacara. Setelah tamat sekolah, setelah kuliah, mereka juga akan beradab terhadap orang-orang tua yang dokter tingkat tinggi, pengacara tingkat tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, pengalaman kerja merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai kesuksesan, baik dalam dunia kerja maupun dalam organisasi.