TRIBUNNEWS.COM – Ribuan warga Spanyol memprotes genosida di Gaza.
Ribuan pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan di Bilbao, Spanyol di luar Museum Guggenheim pada Sabtu (6/8/2024) dan menggelar aksi massal.
Menurut al-Jazeera, langkah tersebut dilakukan dengan sengaja untuk menunjukkan banyaknya korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza.
Demonstran Mohammad Farajallah membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan dengan sengaja untuk melindungi warga Palestina yang terus menjadi korban serangan Israel.
“Sangat emosional melihat Bilbao di sini kembali berteriak untuk rakyat Palestina, rakyat yang tidak bersuara, rakyat yang menderita di bawah reruntuhan,” ujarnya, seperti dikutip Yahoo News.
Tak hanya itu, sejumlah pengunjuk rasa juga mengibarkan bendera Palestina dan detail lukisan antiperang ikonik Pablo Picasso, Guernica.
Protes tersebut menampilkan sirene yang digunakan selama pemboman kota Guernica di Basque dalam Perang Saudara Spanyol.
Sirene tersebut dinyalakan oleh sekelompok seniman dari wilayah Basque Spanyol dan aktivis Guernica-Palestina.
Dengan mengaktifkan sirene, tujuannya adalah untuk menarik perhatian warga Spanyol terhadap penderitaan warga Gaza yang terkena serangan Israel.
Sebelumnya, aksi ini dilakukan warga Spanyol pada Maret lalu.
Di kota San Sebastian, Spanyol, ratusan pengunjuk rasa berbaring secara massal untuk mengenang para korban perang Israel di Gaza. Konflik Palestina-Israel
Sejak 7 Oktober 2023, Israel mendapat kecaman internasional atas serangan brutal yang terus menerus dilakukan di Gaza.
Lebih dari 37.100 warga Palestina terbunuh di Gaza.
Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, diperkirakan 84.700 orang terluka akibat serangan Israel.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza hancur.
Pada hari Sabtu, tentara Israel membebaskan 4 sandera selama operasi militer di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 274 warga Palestina tewas dan 700 lainnya luka-luka akibat aksi tersebut. Dewan Keamanan PBB menyetujui usulan gencatan senjata di Gaza
Pada Senin (10/6/2024), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menyetujui resolusi yang diajukan Presiden AS Joe Biden tentang gencatan senjata di Gaza.
Resolusi gencatan senjata ini mendapat dukungan kuat dari 14 anggota Dewan Keamanan PBB.
Namun, Rusia abstain dalam pemungutan suara untuk mendukung proposal gencatan senjata di Gaza.
Dewan Keamanan PBB melakukan pemungutan suara untuk kesebelas kalinya mengenai rancangan resolusi mengenai Gaza.
Kali ini diadopsi Resolusi No. 2735 yang terbagi menjadi 3 bagian.
Tahap pertama menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan sandera secara menyeluruh.
Termasuk perempuan, orang lanjut usia, orang yang terluka, pengembalian jenazah sandera, dan pertukaran tahanan.
Fase ini juga mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan distribusi bantuan kemanusiaan yang aman di Al Mayadeen, Gaza.
Tahap kedua kemudian menetapkan penghentian permusuhan secara permanen, dengan tunduk pada kesepakatan bersama antara pendudukan Israel dan Perlawanan Palestina.
Hal ini termasuk pembebasan seluruh tahanan yang tersisa di Gaza dan penarikan penuh pasukan Israel dari zona yang diblokade.
Peluncuran rencana rekonstruksi besar-besaran multi-tahun di Jalur Gaza adalah tahap terakhir.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait konflik Palestina-Israel