Revolusi Digital AI Bikin Khawatir Dunia, Praktisi Sarankan Pemerintah RI Beri Pendekatan Terbuka

Laporan dari reporter Tribunnews.com Eko Sutriantho

Tribune News.com, Jakarta – Banyak negara besar dunia yang menyatakan keprihatinan dan keprihatinannya bahwa revolusi digital yang dipimpin oleh kecerdasan buatan (AI) melemahkan setiap negara, karena data dan informasi tentang setiap negara dapat disalahgunakan untuk melemahkan kedaulatannya.

Aditya Sujana, Chief Executive Officer (CEO), CloudRail AI, mengatakan banyak negara terkemuka telah menerapkan langkah drastis seperti memblokir akses pasar domestik terhadap berbagai platform dan produk teknologi di dunia.

Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan data dan informasi serta melindungi kedaulatan dan keselamatan negara di era digital, kata Aditya Sujana usai mengunjungi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Sosatyo di Jakarta baru-baru ini.

Ia mengatakan, sebagai negara yang dikenal berdaulat, mandiri, dan aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia harus benar-benar mengupayakan pendekatan yang lebih terbuka.

Pendekatannya lebih ramah bisnis dan lebih kooperatif, namun tetap aman dan berdaulat, kata Aditya.

Usai bertemu Aditya Sujana, Bambang Susatyo mengimbau Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) benar-benar memahami dan memastikan Indonesia siap menghadapi revolusi AI di dunia dengan tetap menjaga kedaulatan negara di era digital.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi menyatakan mendukung penuh pengembangan solusi AI dalam negeri yang sejalan dengan nilai-nilai Indonesia dan menjaga kedaulatan data negara.

“Sebagai pengembang kecerdasan buatan, kami telah mempersiapkan dan merancangnya selama beberapa tahun terakhir, yang selalu sejalan dengan nilai-nilai Indonesia dan mendukung peran strategis Indonesia di dunia,” ujarnya.

Aditya menambahkan, dukungan pemimpin visioner seperti Ketua MPR Bambang Sosatio dan komitmen Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi akan mendorong pengembangan ekosistem AI. Kedaulatan Digital.

“Peran kami dalam menyediakan alat dan infrastruktur yang diperlukan untuk inovasi AI dalam negeri menggarisbawahi tekad negara ini untuk memanfaatkan kekuatan AI demi kepentingan warganya,” katanya.

Saat ini, seiring Indonesia memulai transformasi ini, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan perusahaan inovatif seperti CloudRail AI akan menjadi sangat penting dalam mendorong revolusi AI di negara ini.

“Dengan berinvestasi pada pengembangan bakat, penelitian, dan infrastruktur AI yang kuat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar dari teknologi ini untuk meningkatkan taraf hidup, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat posisinya sebagai negara dengan kekuatan AI global,” katanya.

Cloudrail AI ingin kembali menjadikan Indonesia sebagai contoh bagaimana menjaga keamanan dan kedaulatan nasional dalam menghadapi AI, kata Aditya, menyamakan Indonesia dengan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang memelopori Prinsip Non-Blok untuk menjunjung tinggi hubungan dan perdamaian dunia. . . Mengubah dunia dengan menerapkan prinsip keterbukaan pasar dan keramahan bisnis.

Menurutnya, platform AI ini menyediakan infrastruktur yang aman dan efisien untuk pengembangan AI, memungkinkan para inovator Indonesia menciptakan aplikasi yang lebih baik untuk mengatasi tantangan lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *