Dilansir reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Tempo-IDNFinancials52 atau Index52 telah memasuki tahun kedua sejak diluncurkan pada Juni 2023 dan disebut-sebut bisa menjadi acuan bagi investor baru atau muda di pasar modal.
Anggota panitia Index52 Luther Cambaren mengungkapkan, Index52 menilai 96 emiten sebagai anggota konstituen, 23 emiten di antaranya merupakan anggota konstituen, dan 11 emiten merupakan anggota konstituen.
Alhasil, jumlah emiten saham penyusun Index52 tahun ini menjadi 84.
“Saya kira yang terpenting tentunya kita berharap ini bisa menjadi acuan bagi investor baru, investor muda ketika memasuki pasar modal,” kata Luther Kembaren di kawasan Kuningan Jakarta, Selasa (23/7/2024). ).
“Biasanya mereka menginginkan informasi di mana berinvestasi, dan biasanya mereka mencari indeks,” lanjutnya.
Luther melanjutkan, Index52 melakukan penilaian komprehensif terhadap indikator-indikator utama yaitu kapitalisasi pasar (market capitalization), pertumbuhan laba bersih, dan rata-rata hasil dividen.
Ini termasuk rata-rata frekuensi dan volume perdagangan saham, jumlah pemegang saham, dan free float minimum 7,5%.
Index52 memiliki empat kategori indeks: Indeks Inti, Pertumbuhan Tinggi, Dividen Tinggi, dan Kapitalisasi Pasar Besar.
“Setiap kategori indeks memiliki 52 konstituen, dengan 84 emiten dalam empat kategori, meliputi 18 emiten dalam empat kategori berbeda, 25 emiten dalam tiga kategori berbeda, dan 19 emiten dalam dua kategori berbeda, masing-masing 22 emiten berbeda dalam satu kategori,” Luther menjelaskan.
Hingga Maret 2024, 84 saham konstituen tersebut secara kolektif menghasilkan Rp 8,96 triliun atau menyumbang 77,61% dari total kapitalisasi pasar seluruh emiten di pasar modal (Rp 11,55 triliun).
Persentase kapitalisasi pasar inilah yang dianggap sebagai kondisi riil pergerakan harga saham di pasar modal.
Secara spesifik, total kapitalisasi pasar 52 saham penyusun di 52 kategori indeks utama adalah Rp 8,25 triliun atau 71,46% dari total kapitalisasi pasar seluruh emiten di pasar modal, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan tertinggi. Tingkat pertumbuhan gabungan tahunan mencapai 138,43%, dan rata-rata hasil dividen mencapai 20,79%, tertinggi dalam lima tahun sejak 2019.
Total kapitalisasi pasar 52 saham penyusun kategori pertumbuhan tinggi adalah Rp 7,22 triliun atau mencakup 62,48% dari total kapitalisasi pasar seluruh emiten di pasar modal.
Total kapitalisasi pasar 52 saham penyusun kategori dividen tinggi adalah Rp 5,95 triliun atau mewakili 51,51% dari total kapitalisasi pasar pasar modal.
Kenaikan imbal hasil dividen tertinggi dalam lima tahun sejak 2019 sebesar 20,79%.
Sedangkan kapitalisasi pasar 52 saham konstituen kategori kapitalisasi besar mencapai Rp 8,49 triliun atau menyumbang 73,52% dari total kapitalisasi pasar pasar modal. .