Dilansir reporter Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan orang melakukan aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar AS di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (6 Januari 2024).
Aksi tersebut dilakukan sebagai respons atas serangan kekerasan yang dilakukan militer Israel terhadap tempat penampungan pengungsi Palestina di kawasan Rafah.
Seperti diketahui, ribuan pengungsi tewas akibat serangan militer Israel.
Pantauan Tribunnews.com, mulai pukul 06.00, ribuan orang, baik dewasa maupun anak-anak, mulai berkumpul di depan Kedutaan Besar AS.
Banyak di antara mereka yang tampak mengenakan busana muslim berwarna putih dan hitam dengan berbagai corak.
Dalam operasi tersebut, mereka juga membawa poster dukungan terhadap Palestina, yang salah satunya memuat tulisan “Semua Mata Tertuju Rafah” yang beredar di media sosial belakangan ini.
Banyak pembicara yang terus bersuara, mengecam segala bentuk kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina.
Salah satu pidato yang disampaikan para pengunjuk rasa meminta ribuan orang di depan mereka untuk menghindari segala bentuk produk buatan Israel.
Menurut para pembicara, salah satu hal yang mengkhawatirkan Israel adalah kapan barang-barangnya akan dijual ke masyarakat di seluruh dunia.
“Apakah Anda akan terus menghancurkan produk Israel? Sampai Anda bangkrut. Takbir,” kata salah satu pembicara.
Apalagi, kata-kata “Bebaskan Palestina” terus bermunculan sepanjang gerakan yang dimulai pagi itu.
Pada saat yang sama, pergerakan tersebut juga dilindungi oleh sejumlah polisi yang berjaga di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Jalan dua arah Medan Merdeka Selatan terpantau ditutup sementara polisi sejak pukul 05.30 WIB.
Meriam air Resimen Brimawi juga terlihat berdiri di dekat lokasi aksi.
Seperti diketahui, Israel melakukan serangan udara ke Rafah di Gaza selatan pada Minggu (26 Mei 2024) malam.
Serangan udara Israel menghantam daerah Tal al-Sultan sekitar 2 kilometer (1,2 mil) barat laut pusat kota Rafah, menewaskan beberapa warga sipil.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 249 orang terluka.
Banyak orang diyakini tewas setelah kejadian tersebut, meskipun Israel mengatakan serangan itu menargetkan “kompleks Hamas”.
Memang benar, kesaksian, kelompok bantuan dan laporan video menunjukkan bahwa kamp-kamp pengungsi adalah yang paling terkena dampak serangan tersebut.
Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan tenda-tenda berkerumun di sebelah gudang UNRWA tempat penyimpanan persediaan bantuan, dan api berkobar.
The Guardian melaporkan ada gambar-gambar mengerikan dari pencarian korban yang panik, mayat-mayat hangus dan seorang anak yang dipenggal di tengah reruntuhan.