Respons Demokrat soal Wacana Rekonsiliasi Nasional: Bagian dari Peningkatan Kualitas Demokrasi

Dilansir reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Perwakilan Partai Demokrat Bappilu Kamhar Lakumani menilai pembahasan rekonsiliasi nasional mulai 01.02. 03. Digagas oleh Ketua MPR RI dan Wakil Ketua Kelompok Profesi Bambang Soesatyo dan Maruarar Sirait sebagai hal yang positif.

“Kami menghormati rencana acara diskusi nasional antara kubu 01, 02, dan 03 yang diprakarsai oleh Pak Bamsoet dan Pak Maruarar,” kata Kamha kepada wartawan, Selasa (21 Mei 2024).

Dia mengatakan pembicaraan itu dilakukan dengan itikad baik dan bertujuan untuk rekonsiliasi politik pasca pemilihan presiden.

Lebih lanjut Kamhar mengatakan rekonsiliasi nasional merupakan bagian dari peningkatan taraf dan kualitas demokrasi.​

“Pembahasan seperti ini dalam koridor politik negara diyakini akan membawa konvergensi dalam mencapai keadilan sosial dan keadilan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia di seluruh Indonesia,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet mencanangkan rekonsiliasi nasional (pilpres) usai Pilpres 2024, dan kemudian rencana tersebut dicanangkan bersama politikus Gerindra Maruara Siraita.

Hal itu diungkapkan Bamsoet saat berbicara pada acara penghormatan Bang Akbar Tandjung yang digelar di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (29 Mei 2024).

Awalnya, Bamsoet memuji Maruarar Sirait sebagai orang PDIP yang kini bertugas di Partai Gerindra. Ia juga menyebut Maruarar punya ide luar biasa.

Maruarar Sirait adalah tokoh PDI Perjuangan yang saat ini sedang mengukir sejarah sebagai tokoh Gerindra. Idenya brilian, kata Bamsoet.

Bamsoot menjelaskan, salah satu gagasan yang ingin diusung Malulal adalah rekonsiliasi nasional pasca Pilpres 2024. Ia mengatakan, rekan-rekannya ingin mempertemukan semua kubu yang bertikai di Pilpres.

“Kami dan Masala juga sedang mempersiapkan gagasan rekonsiliasi nasional. Bagaimana kita bisa berdiskusi secara meriah antara yang pertama, kedua, dan ketiga dalam waktu dekat, membicarakan bangsa dan negara,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bamsoot menambahkan, pihaknya juga menyerukan kepada para aktivis di seluruh negeri untuk membantu upaya rekonsiliasi nasional. Hal ini diperlukan karena tantangan yang dihadapi negara ke depan akan semakin berat.

“Tantangan yang dihadapi negara ini sangat berat, sehingga harus ada persatuan, gotong royong, saling pengertian, saling mendukung antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi saat ini untuk membangun negara dan negara bersama presiden sebelumnya di masa depan,” dia menyimpulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *