Reporter Tribunnews.com Ilham Ryan Priama melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Dua Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi permintaan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri untuk menemui penyidik bernama Rosa Polvo Bekti Ta.
Ketua Sementara Khyber Pakhtunkhwa Nawawi Pomorongo juga tidak mempermasalahkan permintaan tersebut. Dia mengatakan penyelidikan akan terus berlanjut.
“Kami ingin para pemeriksa tetap bekerja,” kata Nawi, Senin (7/8/2024) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Murta menolak memenuhi permintaan Megawati.
“Saya tidak akan menjawab pertanyaan itu,” kata Alex.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengomentari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristianto sebagai saksi kasus suap berujung penangkapan mantan calon legislatif PDIP Aaron Masiko. Pengujian dilakukan pada 10 Juni 2024.
Hal itu diungkapkan Pak Megawati saat memberikan pidato di sekolah pesta di Langtang Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7 Mei 2024).
Dalam pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi Irjen Rusa Polvekti, berbagai barang terkait nuklir ditemukan dan disita melalui seorang pejabat bernama Kasnadi.
Megawati mengaku geram karena petugas KPK merampas barang-barang pribadi petinggi.
“Itu dia kan? Iya, dia manusia juga,” kata Megawati.
Megawati menantang Rosa untuk adu mulut.
“Suruh Rosa datang menghadap saya. Iya lucu saya yang buat KPK,” ujarnya.