TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin membuka resmi BSI International Expo 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di Jakarta Convention Center pada 20-23 Juni 2024. Dalam sambutannya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan komitmen BSI . Ia memuji perekonomian dan keuangan syariah, khususnya sektor usaha kecil, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi arus baru pertumbuhan perekonomian nasional.
Wapres mengatakan potensi industri halal di Indonesia cukup besar, sekitar 4,375 miliar USD. Dari total nilai tersebut, industri makanan dan minuman halal mencatatkan pangsa terbesar yakni Rp2,088 triliun, disusul aset keuangan syariah dengan nilai Rp1,438 triliun. Untuk itu, Wapres meminta pengembangan BSI ke depan bisa menyasar sektor produk dari ekosistem bisnis umrah dan haji, pendidikan, fashion, kosmetik, makanan dan minuman.
“Saya berharap Pameran Internasional BSI dapat menjadi acara tahunan yang diselenggarakan BSI secara konsisten, sehingga ekonomi halal Indonesia semakin dikenal dunia. Mendukung komitmen pemerintah menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai aliran baru pertumbuhan ekonomi nasional. ,,” kata Wapres saat membuka BSI International Expo 2024, Kamis, (20/6/2024).
Selain itu, pameran mengenai ekosistem keuangan syariah dan gaya hidup halal diharapkan dapat mendorong pangsa pasar keuangan syariah untuk terus tumbuh. Literasi dan integrasi keuangan syariah dapat meningkat lebih cepat dengan ekosistem syariah yang kuat (ekosistem halal). Dengan diadakannya BSI International Expo, Wapres juga berharap acara ini dapat mendorong para pelaku ekosistem ekonomi syariah, khususnya di sektor UMKM yang memiliki kapabilitas kuat di kawasan, untuk berpartisipasi di tingkat nasional, bahkan global.
“Saya mengapresiasi peran BSI dalam mendukung peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM dan membawa mereka ke level selanjutnya, serta kontribusi BSI dalam mendorong pembangunan ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan.” memberikan kontribusi nyata. Untuk memajukan ekonomi dan perbankan syariah serta menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai nilai halal dunia,” ujarnya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam sambutannya mengatakan penggabungan BSI pada 1 Februari 2021 merupakan wujud serius transformasi Kementerian BUMN. Saat ini, BSI terus menjadi bank syariah yang terintegrasi dan modern, melayani seluruh nasabah mulai dari usaha mikro, UKM, ritel, hingga korporasi.
Di tahun ketiganya, BSI mampu menunjukkan kinerja impresif, antara lain masuk dalam 10 besar bank syariah dunia dari sisi kapitalisasi pasar, seiring naiknya harga saham emiten bernama BRIS dan terdorongnya nilai pasar perseroan hingga mencapai Rp 131,47. triliun pada 13 Maret 2024. Dengan pertumbuhan harga saham tertinggi dibandingkan bank syariah lainnya yakni 63,8 persen tahun ini, kenaikan saham Indonesia menjadikan BSI sebagai salah satu perusahaan yang aktif di bursa. Memasarkan dan mengimplementasikan IHSG Indonesia. “, kata Wakil Menteri BUMN.
Ditambahkan Wamenhub, dari sisi keuangan, BSI merupakan satu-satunya bank syariah yang masuk dalam 5 bank teratas di Indonesia dengan total aset sebesar 353,400 miliar USD dan pada tahun 2023 akan mencapai 5,700 miliar USD. BSI juga merupakan penyumbang zakat terbesar di Indonesia yaitu sebesar Rp 222 miliar pada tahun 2023 dan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Dari sisi pertumbuhan, BSI telah membuka cabang operasional di Dubai, Uni Emirat Arab dan saat ini sedang dalam proses pembukaan cabang di Arab Saudi serta mengembangkan potensi ekosistem syariah khususnya bisnis haji dan umrah. Selain itu, BSI telah melayani lebih dari 20 juta orang sejak merger, meningkat lebih dari 6 juta orang. Jumlah tersebut menjadikan BSI sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dan bank syariah terbesar di dunia.
Wamenhub juga menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam BSI International Expo 2024 merupakan wujud nyata dukungan BSI terhadap pengembangan seluruh ekosistem syariah di Indonesia. Melalui acara tersebut, BSI mewakili UMKM yang akan berpartisipasi aktif dalam survei pasar internasional dimana kami menghadirkan puluhan negara sahabat antara lain Arab Saudi, Mesir, Pakistan, Inggris, Korea Selatan, Qatar, Jepang dan Malaysia sebagai pembeli produk UMIM Indonesia. Ia juga akan mendorong acara ini diadakan setiap tahunnya.
Kementerian BUMN bersama BSI berkomitmen penuh untuk mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas, menjadi pemain dan produsen penting dalam rantai nilai halal global, sehingga Indonesia dengan populasi Muslim terbesar kedua dapat menjadi negara dengan populasi Muslim terbesar kedua di dunia. pusat industri halal dunia,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa BSI International Expo merupakan ajang khas sebagai wujud keseriusan dukungan BSI terhadap pengembangan ekosistem syariah khususnya sektor UMKM di tanah air, sekaligus sebagai platform. Memungkinkan UMKM berpartisipasi dan menjajaki pasar internasional.
Mengusung tema “Menghubungkan Anda dengan Ekosistem Gaya Hidup Halal”, pameran ini akan diselenggarakan oleh BSI selama 4 hari, hingga tanggal 23 Juni. Pameran ini merupakan pameran perbankan syariah pertama, terbesar dan terlengkap di India.
Ada tiga acara utama dalam acara ini. Pertama, pameran yang diikuti lebih dari 265 tenant yang dikurasi dari mitra dan UMKM terbaik yang terbagi dalam 21 kategori seperti food & Beverage, Modest fashion, otomotif, travel, dan lain-lain. Kedua, seminar ekonomi dan keuangan syariah dengan internasional, pemangku kepentingan dan pakar Industri. Ketiga, business match BSI yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli dari negara sahabat sehingga bisa mengakses pasar global.
“Targetnya mencapai sekitar 5.000 pengunjung per hari, total 20.000 hingga 25.000 pengunjung selama 4 hari dan transaksi hingga Rp 1 triliun selama 4 hari.” Kami berharap nantinya acara ini dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan Hala. Ekonomi melalui literasi, inklusi dan penetrasi ekonomi halal yang berlangsung di BSI International Expo,” tutup Hery.