Rentetan Serangan Udara IDF Hujani Ras Isa dan Hodeidah Yaman, 4 Orang Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel mengaku melakukan serangkaian serangan udara terhadap sasaran Houthi di Yaman.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (29 September 2024), militer Israel menyebutkan puluhan pesawat, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan pelabuhan di pelabuhan Ras Isa dan Hodeidah.

TV Al Masirah, mengutip pejabat kesehatan, melaporkan bahwa setidaknya empat orang tewas dalam serangan itu, termasuk seorang pekerja pelabuhan dan tiga tukang listrik.

Peningkatan tersebut memicu kekhawatiran mengenai eskalasi konflik regional menyusul perang Israel melawan Hamas dan Lebanon.

Selain itu, serangan udara hari Minggu terjadi ketika Israel melanjutkan serangan mematikannya di Lebanon, yang memaksa satu juta orang mengungsi.

“Serangan udara juga menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar Hodeidah,” kata warga.

Hussain al-Bukhaiti, seorang jurnalis dan analis politik yang berbasis di ibu kota Yaman, Sanaa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api setelah serangan udara.

Ini adalah serangan kedua Israel ke Yaman hanya dalam dua bulan.

Pada bulan Juli, pesawat tempur Israel menyerang sasaran militer Houthi di dekat Hodeidah setelah pesawat tak berawak Yaman menyerang Tel Aviv, menewaskan satu orang.

“Selama setahun terakhir, Houthi beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran dan bergabung dengan milisi Irak untuk menyerang Negara Israel, mengganggu stabilitas kawasan dan menghambat kebebasan berekspresi,” kata Global Navigation dalam sebuah pernyataan militer.

Serangan itu terjadi sehari setelah Houthi mengatakan mereka menembakkan roket ke Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv, Israel.

Sekutu Iran telah berulang kali menembakkan drone dan rudal ke Israel dan kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah, Teluk Aden, dan Selat Bab al-Mandeb sejak November lalu.

Tindakan tersebut digambarkan sebagai kampanye solidaritas terhadap Palestina yang diserang Israel di Gaza.

Dewan Politik Tertinggi Houthi mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan Israel tidak akan mengakhiri dukungannya terhadap rakyat Palestina.

“Agresi Israel akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk melanjutkan posisi mereka,” kata direktur eksekutif tersebut dalam sebuah pernyataan. Situasi di Yaman Utara

Awal bulan ini, kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara, tiba di Israel tengah dengan apa yang mereka katakan sebagai roket supersonik.

Bom meledak tak lama setelah tengah hari di depan Bandara Ben Gurion. reaksi Iran

Kementerian luar negeri Iran juga mengutuk serangan hari Minggu, yang menimbulkan asap tebal ke langit.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyebut serangan udara itu “tidak manusiawi” dan menuduh AS mendukung penuh “kejahatan” Israel. Reaksi Hamas

Hamas mengutuk serangan itu “sekeras-kerasnya” dan menyatakan “solidaritas penuh” terhadap rakyat Yaman dan gerakan Houthi, dan menyebut serangan Israel sebagai “eskalasi yang berbahaya”. Meninggalnya Hassan Nasrallah

Sekjen Hizbullah Sekjen Hassan Nasrallah diketahui tewas dalam aksi bom Israel di Beirut pada Jumat (27 September 2024).

Pada Sabtu (28 September 2024), kelompok Houthi berduka atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Kelompok ini juga menuntut agar Israel menghentikan serangan terhadap Lebanon.

Hassan Nasrallah diketahui telah memimpin Hizbullah selama tiga dekade.

Ia menjabat Sekretaris Jenderal Hizbullah sejak 1992, ketika ia menggantikan Sayed Abbas al-Musawi, yang tewas dalam serangan helikopter Israel.

Nasrallah telah memainkan peran penting dalam membangun tim menjadi kekuatan seperti saat ini dan merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dan terkenal di Timur Tengah.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *