Rencana Desain Baru Paspor, Akademisi: Harus Mencerminkan Ideologi Bangsa Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan memperkenalkan desain baru paspor Indonesia pada 17 Agustus 2024 dengan tema kain khas Indonesia.

Rencana perubahan desain baru paspor NKRI dengan dalih meningkatkan keamanan menuai kritik dari berbagai pihak. 

Salah satunya Surya Vandiantara, akademisi Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Menurut Surya, alasan keamanan tersebut patut dipertanyakan karena tingkat keamanan paspor Indonesia yang beredar selama ini kurang memadai.

Selain itu, fitur-fitur baru yang ditambahkan pada paspor Republik Indonesia antara lain tinta UV dan tinta pulpen, kertas, pita pengaman, watermark, teknologi hologram, serta chip elektronik yang memuat informasi biometrik.

“Apakah hal di atas tidak ada pada paspor-paspor sebelumnya atau ya, apa urgensinya, lagipula masyarakat harus mengetahui keamanan paspornya selama ini. Seberapa mendesakkah perubahan desain paspor sekarang?” dalam keterangannya, Selasa (28/5/2024).

Apalagi, Surya meyakini akan timbul permasalahan baru jika kebijakan tersebut diterapkan. Khususnya, jika negara kita menghadapi krisis penipuan paspor, ini merupakan masalah yang mendesak. Akademisi Universitas Mohammedan Bengkulu, Surya Vandiantara. (spesial)

Oleh karena itu, diperlukan suatu desain baru yang dapat meningkatkan sistem keamanan.

Tentu saja, berbagai fitur yang ditambahkan pada desain paspor baru untuk meningkatkan sistem keamanan tampaknya tidak menjadi kebutuhan utama saat ini.

Sebab, selama ini kami belum mendapat informasi baik dari media maupun dari laporan resmi Dirjen Imigrasi bahwa kasus pemalsuan paspor marak terjadi, kata Surya.

Lebih lanjut, Surya menilai pemerintah harus mencermati kondisi keamanan paspor saat ini sebelum mengambil kebijakan desain paspor baru. Juga memberikan informasi lengkap mengenai kasus penipuan paspor di Indonesia. 

Namun, masih belum ada kajian mengenai tingkat keamanan masyarakat Indonesia, dan belum ada data jumlah paspor palsu. Tanpa penelitian dan data yang ekstensif, alasan perubahan desain paspor tampaknya adalah untuk perbaikan. sistem keamanannya tidak masuk akal,” jelasnya.

Tak hanya itu, pemilihan warna desain paspor baru juga harus mendapat pertimbangan lebih serius dari Direktur Jenderal Imigrasi.

“Jangan sampai warna paspor NKRI sama dengan warna paspor negara yang mempunyai ideologi yang bertentangan dengan ideologi bangsa,” jelas Surya.

Ia juga mencontohkan, peluncuran desain paspor baru yang tidak tepat waktu setelah pemerintahan lama berakhir juga menimbulkan berbagai keraguan. Apalagi menjelang pelantikan pemerintahan baru pada Oktober 2024.

“Ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak menunggu pemerintahan baru dilantik, agar setiap kebijakan dianalisis secara menyeluruh oleh pemerintahan baru yang akan datang,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *