Renang Olahraga yang Cocok untuk Usia 40 Tahun Ke Atas dan Minim Cedera

Dilansir jurnalis Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Renang merupakan salah satu olahraga yang sangat direkomendasikan untuk dilakukan oleh orang yang berusia di atas 40 tahun.

Renang juga termasuk olahraga cedera ringan, kata dr Fajar Mahda, SpOT (K), dokter spesialis pinggul dan lutut, konsultan olahraga RS Pelni.

Ketika seseorang terluka, tidak mungkin hal itu mempengaruhi kualitas hidup seseorang, apalagi jika tidak ditangani dengan baik.

Berenang, kata Dr. Fajar, tidak memberikan beban berat pada tumit, lutut, atau tulang ekor.

Jadi aman dilakukan oleh orang dewasa di atas 40 tahun.

“Berenang menggerakkan seluruh persendian tanpa tekanan. Cocok juga untuk orang dewasa, katanya dalam jumpa pers di RS Pelni Jakarta, Selasa (16 Juli 2024).

Selain berenang, bersepeda juga dianjurkan. Keduanya merupakan olahraga yang bisa dimainkan setiap hari dengan cedera ringan.

“Sepeda juga bagus karena persendian dan otot bergerak bebas. Tentu saja lari harus dipertimbangkan kembali, bersepeda sudah tidak nyaman lagi, apalagi bulu tangkis, dan sakit, berenang dianjurkan untuk orang dewasa, kata Dr Fajar.

Ia mengatakan hampir semua cabang olahraga memiliki risiko cedera, namun kondisi tersebut bisa dihindari.

Selain menjaga sistem muskuloskeletal (otot, tulang, sendi, ligamen, saraf), kesehatan jantung juga perlu diperhatikan dengan tes cardiopulmonary workout (CPET).

Teknologi ini memungkinkan untuk menentukan berapa banyak energi yang dimiliki jantung untuk menyerap oksigen.

Upaya pencegahan cedera lainnya adalah dengan mempelajari kondisi tubuh melalui otot dan kekuatan sendi dengan bantuan terapi gerakan olahraga. Pada saat cedera

Apabila mengalami cedera, penanganan yang pertama adalah dengan melakukan relaksasi (relax) es (kompres es batu untuk meredakan peradangan), kompres (membalut) dan mengecilkan (menghilangkan).

Cedera olahraga memerlukan rehabilitasi melalui terapi gerakan untuk memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas dan mengembalikan fungsi normal.

“Ingatlah untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kemajuan Anda dan menyesuaikan program pengobatan Anda,” katanya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *