Rekrutmen Direksi dan Komisaris BSI akan Digelar, Diharapkan Transparan dan Independen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian BUMN diminta menjaga transparansi dan independensi dalam proses rekrutmen direksi dan general manager Bank Syariah Indonesia (BSI).

Rekomendasi tersebut disampaikan sekelompok anak muda yang tergabung dalam BUMN Varzbandaragu (Akal BUMN).

Harapan tersebut disampaikan Akal BUMN dalam aksi demonstrasi di Kementerian BUMN dan Kantor Pusat BSI di Jakarta, Senin (13 Mei 2024).

Sebagai pemegang saham terbesar BSI, pemerintah diharapkan memainkan peran penting dalam memilih pejabat yang akan mengelola operasional bank pelat merah tersebut.

Alasan BUMN menyebutkan, sebagai badan usaha milik negara, BSÍ mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional dengan pendapatan negara.

Berdasarkan tanggung jawab tersebut, AKAL BUMN menghimbau pemerintah untuk transparan dan independen dalam proses rekrutmen pegawai BSI di masa depan. “Prosesnya harus kompetitif dan kita tidak boleh lagi mengutamakan hubungan antara pemerintah dengan pejabat eksekutif dan pejabat pemerintah,” jelas Koordinator Kegiatan Akal BUMN Khorid Sefi dalam siaran persnya.

Selain itu, Akal BUMN juga mendorong rekrutmen calon insan BSI berdasarkan keahliannya. Keahlian khususnya di bidang ekonomi dan lembaga keuangan berbasis syariah.

“Seluruh elemen negara harus memastikan proses rekrutmen ini dilakukan secara transparan. Semua pihak juga harus mengawasi proses rekrutmen direksi dan agen bank milik negara ini. Lebih lanjut, AKAL BUMN menghimbau aparat kepolisian untuk melakukan hal tersebut mengusut kasus mafia perkantoran yang diduga masih berperan dalam proses rekrutmen calon eksekutif BSI dan BUMN secara keseluruhan,” kata Holid.

Selain persyaratan Kementerian BUMN, Otoritas Pengawas Keuangan RI juga didorong untuk memantau secara ketat kinerja BSI, khususnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

Seruan ini dilakukan karena adanya disrupsi teknologi yang seharusnya tidak terjadi di perbankan, khususnya di bank-bank BUMN.

Ada juga satu hal lagi yang perlu Anda perhatikan, terutama dalam menentukan peringkat suatu bank.

Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa direksi yang dipilih dan dipercaya untuk menjalankan misi ini di masa depan lebih kompeten, bertanggung jawab dan jujur.

Oleh karena itu, OJK harus memantaunya dalam menentukan pengurus BSI ke depan. Pengawasan dan pengelolaan OJK diyakini akan memperbaiki pengelolaan BSI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *