Rekor Duel Indonesia U23 vs Korea Selatan U23, Tim Debutan Pembuat Sejarah Lawan Tim Juara U23 2020

Indonesia U23 vs Korea Selatan U23, Tim Debut vs Rival Juara 2020 Tim U23 Rekor Head to Head

TRIBUNNEWS.COM- Timnas U23 Indonesia akan menghadapi Timnas U23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar pada Jumat (26/4) pukul 00:30 WIB.

Ini merupakan laga antara tim debutan dan tim berpengalaman untuk menjuarai Piala Asia U23 2020.

Indonesia menjadi satu-satunya tim debutan di antara 16 tim yang berlaga di Piala Asia U23 2024.

Sedangkan tim Korea Selatan merupakan satu dari 5 tim yang berpengalaman menjuarai Piala Asia U23.

Lima tim juara Piala Asia U23 adalah Irak (2013), Jepang (2016), Uzbekistan (2018), Korea Selatan (2020) dan Arab Saudi (2022).

Di atas kertas, Korea Selatan merupakan lawan yang tangguh, terlihat dari rekor masa lalu timnas Indonesia dan Korea Selatan di semua kompetisi dan pertandingan persahabatan.

Keenam pertandingan antara Indonesia U23 dan Korea Selatan U23 dimenangkan oleh Korea Selatan.

Garuda Muda selalu punya pengalaman pahit setiap kali menghadapi Korea Selatan. Semuanya sudah kita lalui mulai dari tertinggal 0-1 hingga tertinggal 0-7.

Total, Korea Selatan sudah mencetak 20 gol ke gawang Indonesia, sedangkan Indonesia hanya mencetak 3 gol ke gawang Korea Selatan dalam 6 laga tersebut.

Meski demikian, pelatih Indonesia Shin Tae Yong asal Korea Selatan menilai timnas U23 Indonesia menorehkan sejarah di sepak bola Asia.

Bukan tidak mungkin, kemenangan perdana Garuda Muda melawan Korea Selatan U23 kembali diraih Witan Sulaiman dan kawan-kawan.

Pertandingan Indonesia U23 – Korea Selatan U23

23.06.2018 Indonesia U23 1:2 Korea Selatan U23

29.05.1999 Korea Selatan U23 7:0 Indonesia U23

22.08.1995 Korea Selatan U23 1:0 Indonesia U23

25.05.1995 Indonesia U23 1:2 Korea Selatan U23

26.03.1991 Korea Selatan U23 3:1 Indonesia U23

24.03.1991 Korea Selatan U23 5:0 Indonesia U23

Sumber: Transfermarkt

Garuda baru terus mengukir sejarah

Satu demi satu Timnas U23 Indonesia menorehkan sejarah, Garuda Muda bertekad terus menorehkan sejarah di Piala Asia U23 2024, termasuk menghadapi Korea Selatan di babak perempat final.

Di antara 16 tim peserta Piala Asia U23, Timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim baru yang berarti merupakan tim debutan di Piala Asia U23.

Namun Garuda Muda yang baru pertama kali tampil di turnamen ini bisa menorehkan kemajuan besar. Meski Marcelino Ferdinand dan rekan-rekannya kesulitan melawan tim berpengalaman di Piala Asia U23, mereka berhasil lolos ke 8 babak terakhir.

Timnas Garuda Muda belum puas dengan pencapaian bersejarah tersebut, mereka masih menargetkan untuk menulis cerita lain di perempat final.

Indonesia U23 akan menghadapi Korea Selatan di babak 16 besar.

Tentu saja di atas kertas Korea Selatan merupakan lawan yang sangat tangguh, terbukti dari rekor pertandingan terakhir kedua tim, Korea Selatan selalu memenangkan enam pertandingan antara Indonesia U23 dan Korea Selatan U23.

Garuda Muda selalu punya pengalaman pahit setiap kali menghadapi Korea Selatan. Semuanya sudah kita lalui mulai dari tertinggal 0-1 hingga tertinggal 0-7.

Total, Korea Selatan sudah mencetak 20 gol ke gawang Indonesia, sedangkan Indonesia hanya mencetak 3 gol ke gawang Korea Selatan dalam 6 laga tersebut.

Meski demikian, pelatih Indonesia Shin Tae Yong asal Korea Selatan menilai timnas U23 Indonesia menorehkan sejarah di sepak bola Asia.

Bukan tidak mungkin, kemenangan pertama Garuda Muda melawan Korea Selatan U23 kembali diraih Witan Sulaiman dan kawan-kawan.

Bagi pelatih Shin, perempat final melawan Korea Selatan adalah pertandingan tanpa ada ruginya, meski kalah. Indonesia meraih skor tertinggi pada kompetisi ini.

Pada laga pertama penyisihan grup, Indonesia kalah 0:2 dari tuan rumah Qatar, namun setelah mengalahkan Australia 1:0, mereka menang melawan Yordania 4:1.

Pelatih Shin yang juga menjabat sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia juga mendapat kabar bahwa Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan melanjutkan kontraknya sebagai pelatih.

Shin Tae Yong yang menangani sepak bola Indonesia sejak Desember 2019, terikat kontrak hingga Juni. Penampilan terbaiknya diraihnya pada Februari lalu dengan membawa Indonesia melaju ke 1/8 final Piala Asia bersama timnas senior.

Shin Tae-yong juga menyatakan keyakinannya dengan mengatakan “Sejarah sedang dibuat” setelah membawa Indonesia ke perempat final Piala Asia U-23.

Impian Timnas Indonesia di Piala Asia U23 adalah bisa mengikuti Olimpiade Paris yang akan berlangsung Juli-Agustus.

Untuk bisa langsung mengikuti Olimpiade, diperlukan posisi tiga besar.

Sedangkan tim peringkat keempat harus melaju ke babak playoff. Jadi, meski harus berjuang keras, Indonesia harus bisa memenangkan laga ini agar harapan Olimpiade mereka tetap hidup.

Pelatih Timnas U23 Indonesia Shin Tae-yong mengaku punya cara khusus untuk meredam serangan Korsel. Banyak cara yang ia punya untuk menghadapi tim berjuluk Taegeuk Warriors itu.

Timnas Indonesia berhasil lolos ke peringkat kedua Grup A. Sementara Korea Selatan berhasil mencapai 8 besar sebagai juara Grup B.

Tentu saja laga timnas U23 Indonesia kontra Korea Selatan ini akan menjadi sangat spesial bagi Shin Tae Yong. Pasalnya Shin Tae-yong akan menghadapi negaranya.

Kini jelang laga, Shin Tae-yong mengaku sudah menganalisis permainan Korea Selatan. Ia juga menegaskan bahwa Hwang Seon-hong punya cara untuk melemahkan permainan timnya.

Meski begitu, Shin Tae-yong tetap menilai Korea Selatan sebagai tim yang bagus. Shin Tae Yong, dikutip Xportsnews, mengatakan: “Saya berpikir untuk bermain melawan mereka, tapi setelah menonton pertandingan, saya pikir Korea Selatan adalah tim yang bagus.

Lebih lanjut, Shin Tae-yong menyebut para pemain Korsel punya keunggulan dibandingkan Timnas U23 Indonesia. Menurutnya tim Taeguk Warriors memiliki badan yang bagus dan tinggi.

Namun, dia tidak takut. Ia pun akan mempersiapkan Marcelino Ferdinand dan lainnya sebaik mungkin untuk meraih hasil terbaik. “Saya punya kecepatan, tinggi badan, dan kekuatan, jadi saya punya banyak cara untuk melawan mereka,” kata Shin Tae-yong.

Namun Shin Tae-yong enggan membeberkan strateginya. Katanya, itu akan menjadi kejutan nanti di lapangan. “Kita harus lihat (pistolnya) di stadion (besok),” pungkas Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong mungkin akan menggunakan pertandingan melawan Korea Selatan ini sebagai kesempatan untuk membalas dendam. Pasalnya, kisah pahit pernah ia alami pada tahun 2018 saat memimpin Timnas Senior Korea Selatan.

Saat itu, Shin Tae Yong dicemooh publik Korea Selatan atas kegagalan Son Heung-min lolos ke babak grup Piala Dunia 2018.

Saat itu, tim besutan Shin Tae Yong tergabung di Grup F bersama Swedia, Jerman, dan Meksiko. Sayangnya, Korea Selatan lesu di dua laga awal, kalah 0-1 dari Swedia dan kalah 1-2 dari Meksiko. Di laga final, Korea Selatan berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 2:0.

Kemenangan tak terduga Korea Selatan tidak membuat Jerman lolos ke 1/8 final WC-2018.

Namun kemenangan atas Jerman tidak memuaskan publik Korea Selatan. Shin Tae-yong pun mendapat sambutan hangat sekembalinya dari Piala Dunia 2018.

Timnas Korea Selatan dilempari telur dan bantal oleh sekelompok fans yang frustrasi saat mereka tiba di bandara. Melempar telur adalah tradisi Korea untuk mengungkapkan rasa frustrasi.

Sementara itu, melempar bantal adalah tanda penting dari kinerja seseorang, institusi, atau tim yang buruk. Pasca kejadian tersebut, Shin Tae-yong tidak lagi melatih timnas Korea Selatan.

Shin Tae-yong sempat menganggur selama 1,5 tahun sebelum menjadi pelatih Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019. Kini, setelah beberapa tahun mengalami tragedi tersebut, kini saatnya Shin Tae-yong membuktikan diri.

Hal itu dibuktikan dengan membawa Timnas U23 Indonesia mengalahkan Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U23 2024.

Shin Tae-yong punya modal yang cukup bagus jelang laga ini. Pelatih berusia 54 tahun ini terbukti mampu membawa Garuda ke arah positif.

Jika mampu menyingkirkan Korea Selatan, Timnas U23 Indonesia akan melaju ke babak semifinal Piala Asia U23. Lolos ke babak semifinal akan semakin mendekatkan Timnas U23 Indonesia untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Pada Olimpiade Paris 2024, Asia U23 cabang olahraga sepak bola akan merebut tiga peringkat dari pemenang Piala Asia.

Sedangkan tim yang finis di peringkat 4 Piala Asia U23 harus melaju ke babak play-off melawan Guinea. Menarik dinantikan, mampukah Shin Tae-yong membawa Garuda Muda mengalahkan tempatnya di perempat final?

Dalam pertemuan kali ini akan berlangsung duel latihan Korea-Korea. Pelatih Korea Hwang Seon-hong (56) juga mengincar Olimpiade ke-10 berturut-turut dan Shin Tae-yong (54) juga berusaha membawa Indonesia ke Olimpiade Paris 2024.

Kedua pelatih tersebut merupakan senior dan junior yang pernah bekerja sama di timnas Korea Selatan pada medio 1990-an saat masih bermain.

Dari segi kekuatan, di atas kertas Korea Selatan jauh lebih unggul. Korea belum pernah kalah dari Indonesia di level U-23.

Mereka memenangkan lima pertandingan, termasuk tiga kualifikasi Olimpiade, mencetak total 16 gol dan kebobolan dua gol. Namun Pelatih Hwang Shin merasakan beban yang lebih berat dibandingkan Tae Yong.

“Perlombaan belum berakhir, kini Indonesia adalah tim yang kompetitif. Kami harus melakukan yang terbaik untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya,” kata pelatih Hwang dalam wawancara yang dimuat di situs Asian Football Confederation (AFC). dia berkata.

Khawatir didongkrak Nathan Tjoe-A-On, Indonesia bisa lega karena bisa memperkuat tulang punggung lini tengahnya.

Peran Nathan dalam tiga pertandingan penyisihan grup Piala Asia U-23 terbukti sangat berharga. Akting Garuda Muda bisa dibilang luar biasa.

Hal tersebut tak lepas dari peran Nathan sebagai gelandang. Pasangannya dengan Ivar Jenner tidak hanya menjaga kestabilan lini tengah tetapi juga memberikan kebebasan kepada Marcelino Ferdinand dalam menyerang, memberikan perlindungan ekstra untuk pertahanan.

Tiket Olimpiade menjadi tujuan utama kedua tim. Tak ada jalan lain bagi Indonesia, turnamen Piala Asia U23 2024 menjadi satu-satunya cara lolos ke Olimpiade 2024.

Terakhir kali Indonesia mampu tampil di Olimpiade sepak bola adalah pada tahun 1956 saat mengikuti Olimpiade yang digelar di Melbourne.

Saat itu, di era legenda Indonesia, Ramang dan kawan-kawan bermain imbang 0-0 dengan Uni Soviet di game pertama, dan Uni Soviet harus berjuang keras di game kedua karena belum dikenalnya sistem penalti.

Sayangnya, pada laga ulang babak 1/4 final, Indonesia kalah 0:4. Uni Soviet sendiri kemudian memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Panas 1956, mengalahkan Yugoslavia 1-0 di final.

Korea Selatan U23 vs Indonesia U23

1/4 final Piala Asia U23 2024

Stadion: Abdullah bin Khalifa, Qatar

Jumat (26/4) 00:30 WIB

Peringkat pemain

Korea Selatan U23 (3-4-3):

Baek Jong-bum; Cho Hyun-taek, Kang-Hee Lee, Jae-Won Lee; Lee Tae-seok, Dong-Jin Kim, Kang-Min Choi, Si-Young Jan; Hong Yun-sang, Jeong Sang-bin, Hong Si-hoo

Manajer: Hwang Sun-Hong

Indonesia U23 (3-4-3):

Hernando Emas; Hubner, Rizky Ridho, Ferrari; Arhan, Ivar Jenner, Natan, Fathur; Marcelino, Struick, Witan

Pelatih: Shin Tae-yong

(Tribunnews/mba/Hafidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *