Rekonstruksi Pembunuhan Wanita dalam Koper akan Digelar, Polisi Sebut Lebih dari Satu Lokasi

Laporan dari reporter TribunJkarta.com Annas Furqoun Hakim

TRIBUNNEWS.COM – Ahmed Arif Ridwan Nuvlo (28), tersangka kasus pembunuhan wanita di dalam koper, ditangkap di rumah istrinya di Palembang, Sumatera Selatan.

Temannya RM (50) dibunuh oleh seorang pria yang bekerja sebagai auditor keuangan.

Ahmed Arif diduga menjalin hubungan khusus dengan wanita memiliki dua orang putri tersebut.

Peristiwa itu terungkap saat wajah tersangka terekam kamera CCTV di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat, tempat terjadinya tindak pidana pembunuhan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Combes Vira Satya mengatakan, rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut akan segera dilakukan.

“Tentunya setelah dilakukan pemeriksaan dan penyidikan mendalam, untuk menemukan kasus ini akan dilakukan rekonstruksi,” ujarnya, Minggu (5/5/2024).

Namun Vira tak menjelaskan secara rinci kapan rekonstruksi akan dilakukan.

Dia hanya mengatakan rekonstruksi akan dilakukan di banyak tempat.

Pasalnya Arif membunuh RM di Zodiac Hotel Bandung. Setelah itu, jenazah RM dibuang di Sikarang Barat, Bekasi.

“Kalau kita lakukan rekonstruksi ini, ini bukan tempatnya karena minimal kita ke Bandung,” ujarnya.

Penyerang dan korban bekerja di perusahaan yang sama. Arif bekerja sebagai auditor dan RM sebagai kasir.

Keduanya menjalin hubungan romantis setidaknya selama empat bulan terhitung Desember 2023.

Selama empat bulan tersebut, Arif dan RM melakukan hubungan intim sebanyak dua kali, termasuk pada Rabu (24/4/2024) atau hari korban dibunuh.

Combes Weera mengatakan, korban meminta penjelasan kepada pelaku untuk melanjutkan hubungan mereka.

“Yang kami inginkan” itulah kata-kata yang membuat tersangka emosi karena korban menanyakan status hubungan mereka, kata Wira, Jumat (3/5/2024) di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Arif dengan santai menjawab, hubungan dengan korban hanya iseng saja.

Lalu tersangka menjawab, ‘Itu hanya iseng saja, kami sama-sama menginginkannya,” kata Weera.

Namun, lanjut Vira, korban bersikeras untuk menangkap pelaku yang bertanggung jawab menikahinya.

Di sisi lain, Arif mengaku bersedia menikahi korban dengan syarat bisa menggunakan modal uang perusahaan yang dibawa RM.

Saat itu, RM 43 juta dibawa perusahaan secara tunai dan akan disimpan di bank.

Tersangka kemudian menjawab, ‘Kamu pinjam uang jaminan ini, kita akan menikah’. Namun korban menolak. Tersangka kemudian bertanya, ‘Mau menikah atau tidak?’ kata Vaira.

Arif kemudian mengaku jika ada masalah di perusahaan tempat mereka bekerja, maka ia akan bertanggung jawab.

Tersangka menjawab, “Jika terjadi sesuatu pada perusahaan ini, saya akan bertanggung jawab.” Mungkin karena posisinya sebagai auditor. “Bisa dibuat laporan mengenai perusahaan tempat tersangka bisa dikondisikan,” kata Vaira.

Korban menjawab, ‘Untuk apa repot-repot melakukan hal seperti ini? Saya tidak terlibat. Saya mau setor uang, ngapain dengan auditor seperti kamu,” imbuhnya.

Perkataan tersebut memicu emosi Arifin hingga menewaskan korban.

Pada Rabu (24/4/2024), sehari sebelum pembunuhan, Arif dan RM bertemu di kantor tempat mereka bekerja.

Keduanya mengobrol hingga Arif mengajak korban menemuinya di luar kantor.

Korban dan tersangka kemudian meninggalkan PT Kobe secara terpisah, kata Kapolres Metro Bekasi Kompol Twedi Aditya Benyahdi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2024).

Keduanya mengendarai sepeda motor korban menuju Hotel Zodiac di Bandung, tak jauh dari kantor.

Kehadiran pelaku dan korban di hotel tersebut terekam dalam kamera sirkuit tertutup (CCTV) yang menjadi salah satu petunjuk polisi untuk mengungkap kasus ini.

Tweedy mengungkapkan, Arif dan RM berhubungan seks di kamar hotel.

“Di Hotel Zodiak, tersangka AARN dan korban melakukan hubungan seksual suami istri,” kata Kapolres. Tersangka pembunuh wanita di dalam koper itu terekam CCTV saat masuk ke hotel bersama korban. (Tangkapan layar, Wartakotalive.com)

Usai berhubungan intim, korban mengajaknya menikah. Namun, Arif menolak permintaan tersebut.

RM kemudian menganiaya Arif dengan kata-kata kasar hingga melukai penyerang dan mengakhiri nyawa korban.

“Jadi korban ini meminta tanggung jawab kepada tersangka AARN dan memintanya untuk menikahinya. Kemudian, AARN menolak bertanggung jawab atau menikahi korban, kemudian korban melontarkan kata-kata bernada yang melukai hati korban,” kata Tweedy.

Arif membenturkan kepala RM ke dinding. Korban kemudian disumpal dan dicekik hingga tewas.

“Terdakwa membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah. Kemudian dalam keadaan korban tidak berdaya, terdakwa menutup mulut dan hidung serta mencekik korban selama 10 menit hingga korban tidak bisa bergerak. Korban sudah tidak bernapas lagi,” kata Tweedy.

Penyerang meninggalkan hotel untuk membeli koper.

Namun koper yang awalnya dibeli terlalu kecil dan tidak cukup besar untuk menampung jenazah korban.

Tersangka terlebih dahulu keluar hotel untuk membeli koper kecil berwarna coklat. Setelah kembali ke hotel, dia mencoba memuat korban tetapi tidak cukup, kata Tweedy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Jumat (3/5/2024).

Arif kembali dari hotel untuk membeli koper besar kedua.

Sekembalinya ke hotel, penyerang terus memasukkan jenazah korban ke dalam koper.

Pelaku kemudian meninggalkan hotel untuk membawa sepeda motor korban menuju tempat penyimpanan kendaraan.

“Setelah itu kami kembali ke hotel dan memesan kendaraan untuk membawa tersangka dan korban yang membawa uang di tasnya ke Bitung, Tangerang,” kata Kapolres.

Arif menemui adiknya Aditya Tofiq Khurrahman (21) di Tangerang untuk membantu menguburkan jenazah korban.

Sesampainya di Bitung, Tangerang, Arif dan Aditya menaiki mobil sewaan untuk membawa koper berisi jenazah RM.

“Setelah kedua terdakwa bertemu di Tangerang dan mengeluarkan tas pakaian hitam milik korban, kedua terdakwa kemudian kembali ke Bandung melalui Kalimalang. Di sana, di tempat Kalimalang itu, kedua terdakwa membuang tas berisi jenazah korban,” kata Tweedy. .

Usai jenazah korban dikremasi, kakak beradik itu kembali ke Bandung dan menginap di Hotel Parahyangan.

“Setelah keluar dari Hotel Parahyangan, mereka check out lagi ke Bitung, Tangerang untuk menjemput tersangka kedua, AT. Setelah dari Tangerang, tersangka AARN terbang ke Sumsel, Palambang, tempat tinggal istrinya,” kata polisi. Ketua.

Artikel ini telah tayang di TribunJakart.com dengan judul Polisi akan Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *