Rekap World Water Forum ke-10: 113 Proyek Air dan Sanitasi Hingga Hari Danau Sedunia

Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, BALI – Forum Air Dunia ke-10 resmi berakhir. Ajang internasional yang diadakan setiap tiga tahun sekali ini akan kembali hadir di Arab Saudi pada tahun 2027. Banyak hasil yang dicatat oleh forum air dunia ini. Berikut rangkuman Tribunnews: 1. Pernyataan Menteri

Ada tiga poin utama yang ditekankan dalam Pernyataan Menteri yang disiapkan WWF.

Pertama, menciptakan pusat keunggulan dalam keamanan air dan iklim untuk membangun kapasitas, berbagi pengetahuan dan memanfaatkan peluang yang lebih baik.

Center of excellence ini tidak hanya ada di Indonesia, namun juga di negara-negara lain di Asia Pasifik.

Pusat Unggulan Ketahanan Air dan Iklim bertujuan untuk mengatasi tantangan tata kelola air yang timbul akibat perubahan iklim.

Dalam hal ini, Indonesia bertujuan untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan (SSC).

Kedua, akan mengangkat dan mempromosikan permasalahan pengelolaan terpadu sumber daya air di pulau-pulau kecil.

Meski dikelilingi perairan yang luas, Indonesia dinilai masih membutuhkan sistem pengelolaan yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.

Ketiga, mengusulkan hari danau sedunia.

Indonesia mendorong Hari Danau Sedunia berdasarkan status danau dunia, termasuk Indonesia yang saat ini masuk dalam kategori kritis.

Konon danau yang berfungsi sebagai penampungan air ini harus dijaga agar seluruh masyarakat di dunia memiliki akses terhadap air.

Endra S. Atmawidjaja, Staf Ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menilai penetapan Hari Danau Sedunia menjadi permasalahan di banyak negara karena danau yang merupakan tempat penampungan air merupakan ekosistem unik yang dapat menampung air. menjamin terpeliharanya keamanan air. 2. Perjanjian Pembiayaan IKN dan Proyek Infrastruktur Perairan di Banten

Forum Air Dunia ke-10 diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan pembiayaan Sistem Penyediaan Air Minum Daerah (SPAM) Karian-Serpong, Banten.

Perjanjian pembiayaan SPAM Regional Karian-Serpong ditandatangani oleh Country Manager International Finance Corporation (IFC) Euan Marshal, Chief Investment Specialist Asian Development Bank (ADB) Yuichiro Yoi dan Direktur Jenderal Departemen Keuangan Infrastruktur K-Exim Jae-Sun Shim. .

Penandatanganan juga dilakukan oleh Managing Director Development Bank of Singapore Kunardy Darma Lie dan Chairman PT Water Service Karian Kyeong Yun Jeong.

SPAM Regional Karian-Serpong merupakan Proyek Strategis Nasional dengan kapasitas 4.600 liter/detik.

SPAM ini diharapkan dapat memberikan akses air minum bagi 1,84 juta masyarakat yang tinggal di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten, khususnya di Kota Tangerang dan Kota Tangsel.

Nilai investasi proyek SPAM Regional Karian-Serpong sebesar Rp 2,4 triliun.

Nantinya juga disiapkan nota kesepahaman (MoU) terkait Proyek Infrastruktur Penyediaan Air Minum Net-Zero di Ibu Kota Negara (IKN).

MoU tersebut ditandatangani oleh Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR, dan Han Seong Yong, Wakil Presiden K-Water. K-Water adalah perusahaan milik negara Korea Selatan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, dukungan Pemerintah Korea juga akan mempercepat pembangunan SPAM lainnya di IKN pada tahun ini.

Kementerian PUPR sebelumnya telah membangun proyek SPAM di IKN dengan kapasitas 300 liter per detik yang diharapkan dapat beroperasi pada Juli 2024.

Indonesia sedang mendorong Global Water Fund, atau platform pembiayaan air global.

Pemerintah Indonesia terus mencari pendanaan untuk Global Water Fund dengan melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan dari berbagai negara dan organisasi.

Kerja sama antara pemerintah dan swasta dipandang perlu untuk menjamin keamanan air dan sanitasi yang memadai.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa banyak lembaga internasional seperti Bank Dunia, ADB, Bank Pembangunan Afrika, AIIB, Bank Investasi Eropa dan lain-lain yang menaruh perhatian terhadap air.

Saya yakin mereka memiliki portofolio yang berkaitan dengan air dan sanitasi. 4. Perputaran perekonomian diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun

Sekitar 50 ribu peserta datang ke Bali untuk mengikuti World Water Forum ke-10.

Menurut Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, jumlah yang dikeluarkan per delegasi sekitar Rp34 juta.

Itu sebabnya pihaknya memperkirakan belanja langsung lebih dari setengah triliun rupiah atau Rp 500 miliar untuk Forum Air Dunia dan perekonomian Bali dan Indonesia.

Meski demikian, Sandiaga mengatakan bukan tidak mungkin perputaran perekonomian secara keseluruhan mencapai Rp 1,5 triliun dalam perhitungan ke depan.

Sebab, delegasi tidak bisa datang sendiri dan selalu ada pemulihan ekonomi yang tidak bisa dilihat hanya dari biaya delegasi saja. 5. 160 negara berpartisipasi

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengatakan, jumlah negara peserta World Water Forum ke-10 sebanyak 160 negara.

Ia menyebutkan, ada 133 negara yang menandatangani dan menyampaikan deklarasi negara.

Total peserta berasal dari jurnalis, peserta pameran, panitia, peserta pameran, delegasi, pendukung acara dan pejabat tinggi dari berbagai negara. 6. 50 Ribu Peserta Berpartisipasi

Lima kepala negara menghadiri Forum Air Dunia di Bali.

Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Fiji Wiliame Maivalili Katonivere, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch dan Perdana Menteri Tajikistan Qohir Rasulzoda.

Mantan Presiden Hongaria Janos Ader juga hadir sebagai utusan khusus.

Sebanyak 51 menteri dan 57 pejabat tinggi, serta total 135 pejabat setingkat menteri dari 27 organisasi internasional menghadiri pertemuan tersebut.

Selain itu, 200 anggota parlemen dari 49 negara juga turut serta.

Sebanyak 150 perwakilan otoritas lokal dan regional dari 23 negara, serta 847 perwakilan subkawasan.

Forum Air Dunia ke-10 terdiri dari serangkaian acara yang dimulai dua tahun lalu.

Dimulai dari acara National Stakeholder Forum yang merupakan puncak acara World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024.

Total kehadiran sebanyak 50.488 peserta.

Sebanyak 19.686 peserta dari 160 negara menghadiri acara KTT di Bali.

Antara 20-24 Mei 2024, 23,718 pengunjung, termasuk peserta pameran, mengunjungi Expo dan Pameran tersebut.

Total kehadiran peserta pameran dan pengunjung selama lima hari pada 20-24 Mei 2024 sebanyak 64 ribu orang.

Selain itu, Forum Air Dunia ke-11 akan diadakan di Arab Saudi pada tahun 2027. 7. 113 Proyek Terkait Air

Indonesia telah mampu menyusun daftar proyek pengairan yang menjadi andalan banyak negara.

Ada 113 proyek dalam daftar dengan nilai sekitar $9,4 miliar (AS) atau Rp 150,1 triliun.

Selain itu, ada proyek percepatan penyediaan air minum untuk 3 juta keluarga dan proyek pengolahan air limbah domestik untuk 300 ribu keluarga.

Berbagai proyek ini dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat di banyak negara.

Jadi bukan hanya untuk Indonesia, tapi seluruh dunia, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Deputi Bidang Prasarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Ervan Maksum menambahkan sedikit hal mengenai proyek ini.

Dikatakannya, 113 proyek tersebut terdiri dari kajian, pendampingan teknis, pusat penelitian, dan peningkatan kapasitas.

Selain proyek yang bersifat pilot project atau full project, ada juga proyek bilateral dan multilateral.

Ervan mengatakan: “Proyek terbesar di Indonesia terkait dengan sanitasi air minum, salah satunya adalah PAMSIMAS.”

Ia kemudian mengatakan, banyak sekali bantuan dari lembaga donor di Palembang, Makassar, Jabodetabek dan daerah lainnya.

Ada juga proyek selain sanitasi air minum. Misalnya saja untuk banjir.

Kalau daerahnya mungkin yang ditanyakan, di Palembang, di Pantura, di Makassar, di pulau-pulau kecil, di Jabodetabek, dan juga di Sungai Brantas dan Sungai Citarum, jelas Ervan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *