Rekan Kerja Pastikan Pegi Berada di Bandung saat Pembunuhan Vina Cirebon, Siap Disumpah Kesaksiannya

TRIBUNNEWS.COM – Rekan Pegi Setiawan (Perong) Suharsono alias Bondol membenarkan temannya berada di Bandung pada 2016 saat Wina Cirebon dibunuh dan dihilangkan paksa.

Saat ditemui Anggota DPR RI Dedi Mulyani, Bondol mengaku mulai bekerja atas undangan Pegi yang bekerja di Bandung.

Bondol berangkat ke Bandung untuk mengerjakan proyek pembangunan rumah bersama adik Peggy, Roby.

Namun Bondol merasa tidak nyaman dan memutuskan kembali ke Cirebon setelah seminggu bekerja.

Kemudian, pada Sabtu, 27 Agustus 2016, Bondol yang sedang dalam perjalanan pulang diantar ke jalan raya bersama rekan-rekannya bersama Peggy.

Setelah itu Bondol naik angkot menuju Terminal Levipanjang untuk naik bus kembali ke Sirebon.

Dia naik bus pada pukul 20.00 WIB dan tiba di Cirebon pada pukul 23.00.

Diketahui, peristiwa Vina Cirebon juga terjadi pada 27 Agustus 2016.

Saat Bondol turun dari bus, Vina dan kekasihnya, Mohammed Tawekel alias Rudiana mengaku sempat melihat jenazah yang ditemukan.

Saat itu, Bondol melihat banyak orang di tempat kejadian perkara (TKP) tempat Vina dan Eki dibunuh.

Namun Bondol mengetahui kejadian tersebut merupakan kecelakaan.

Ingat, turun dari bus di tol KM 202 yang ada ruang untuk mencapai jalan layang (jalan layang). Saat itulah saya melihat betapa sibuknya dan apa yang terjadi. “Mereka bilang itu kecelakaan.

Setelah itu Bondol pulang tanpa curiga.

Akhirnya ia mendengar kabar bahwa rumah Peggy digerebek polisi.

Mendengar hal tersebut, Bondol segera pergi ke rumah temannya dan menemui ibu Peggy.

Namun Bondol kemudian mengaku tidak mendengar polisi menginterogasi Peggy.

“Saya pergi ke rumahnya untuk bermain dan saya bertemu ibunya. Saya kaget Peggy masih di Bandung. Kata ibunya, dia membeli dua sepeda motor. “Saya tidak pernah dengar Peggy diperiksa (polisi) setelah itu,” ujarnya.

Pengacara Bondol, Tony TM, mengatakan keesokan harinya, Bondol mengetahui bahwa apa yang dilihatnya di TKP pembunuhan Vina adalah pembunuhan.

“Saat Bondol pulang, dia teringat kejadian di jalan layang talun, namun keesokan harinya dia mendapat informasi adanya pembunuhan tersebut,” ujarnya. Bondol bersedia bersaksi di bawah sumpah tentang Peggy

Bondol menyatakan kepada Dedi bahwa ia siap menjadi saksi dan telah bersumpah untuk bersaksi.

Bondol mengaku tak gentar pun, karena merasa dirinya jujur.

 “Saya siap bersaksi, bersumpah, saya tidak takut, saya orang jujur.

Baru-baru ini, tiga rekan Pegi diperiksa Polda Jabar hari ini, Jumat (31/5/2024), bersama Bondol.

Sedangkan dua sisanya adalah Suparman dan Ibnu.

Mereka mendapat telepon dari Ditreskrimum Polda Jabar beberapa hari lalu.

Sebelumnya, Linda, sahabat dekat Wina yang diyakini sebagai penunggu arwah Wina, serta adik Peggy, Luciana, juga dipanggil ke Polda Jabar untuk bersaksi dalam kasus yang sama. Pernyataan Suparman dan Ibnu

Tony pun membeberkan keterangan dari dua rekan Peggy, Suparman dan Ibnu.

Suparman menuturkan, kata Tony, dirinya tidur bersama Peggy di Bandung pada malam Vina terbunuh.

“Suparman tidak pulang, dia sudah tidur di sana (Bandung). Ketika dia bangun, Pak Bondol sudah pergi.”

Keesokan paginya Suparman bertanya kepada Peggy dan katanya Bondol sudah pulang ke Cirebon, jelasnya.

Berdasarkan keterangan Suparman, pada malam 27 Agustus 2016, sekitar pukul 12 siang, ia terbangun dan melihat Peggy tertidur di dekat pintu.

“Malam itu Peggy tidur di situ dan tidur di sebelah pintu. Jadi saya bangun jam 12.00 dan lihat Peggy masih tidur di sebelah pintu,” ujarnya.

Sedangkan Ibnu membawa pulang Bondol ke Cirebon.

Tony mengatakan, saat kejadian itu semua, termasuk Roby yang bersama Bondol, melihat Peggy tertidur di Bandung.

“Ada yang pergi bersama Ibnu Bondol, bersama Robi. Mereka semua melihat langsung Pegi tidur di Bandung saat kejadian,” ujarnya.

Sehingga Tony bersyukur Polda Jabar memanggil tiga rekan Peggy sebagai saksi.

Saya bersyukur ketiga saksi ini telah dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Polda Jabar agar permasalahan ini dapat diselesaikan.

“Ada tiga orang saksi yang resmi dipanggil sebagai saksi hari ini,” kata Tony.

Tony mengatakan penting bagi penyidik ​​untuk mempertimbangkan seluruh bukti dan keterangan saksi untuk memastikan keadilan ditegakkan.

“Lebih baik membebaskan seribu orang yang bersalah daripada menghakimi satu orang yang tidak bersalah.

Sebagian artikel ini tayang di TribunJabar.id dengan judul PEGI di Bandung, saat jenazah Vina Chirebon ditemukan, Bondol menegaskan teringat kejadian 27 Agustus 2016.

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJabar.id/Ahya Nurdin/Eky Yulianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *