Realisasi Investasi di Sektor Hilirisasi Kuartal I Capai Rp 75,8 Triliun, Smelter Nikel Mendominasi

Laporan dari reporter Tribunnews.com, Nitis Havaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Penanaman Modal/Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi di sektor hilir mencapai Rp 75,8 triliun pada kuartal I-2024.

Dari total tersebut, sektor mineral menjadi pendorong terbesar sebesar Rp43,2 triliun, yakni pertambangan nikel hingga Rp33,4 triliun, tembaga hingga Rp8,4 triliun, dan bauksit hingga Rp1,4 triliun.

“Dari total investasi kita Rp401,5 triliun, data latar belakang ini sebesar Rp75,8 triliun atau setara 18,9 persen dari total apresiasi pada kuartal I,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahl Lahdlia dalam konferensi pers di kantornya. , Senin (29/4/2024).

Berdasarkan pemaparannya, Bahlil menyatakan investasi hilirisasi sektor kehutanan mencapai Rp13,3 triliun untuk pulp dan kertas. Lalu, sektor pertanian mencapai Rp11,1 triliun untuk minyak sawit mentah (CPO) dan oleokimia.

Selain itu, investasi hilirisasi sektor migas mencapai Rp7,4 triliun melalui petrokimia dan terakhir ekosistem kendaraan listrik sendiri mencapai Rp0,8 triliun.

“Sekarang kita sudah mulai mendobrak target jaminan investasi khusus sektor hilir,” kata Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil menyebut investasi di kalangan bawah akan terus berlanjut di pemerintahan Prabowo Subiano – Gibran Rakabuming Raka nanti.

“Kedepannya juga akan menjadi bagian yang menggembirakan karena Presiden terpilih Prabowo sudah berkali-kali mengatakan bahwa kita mengikuti ajaran dan pemikiran Presiden terpilih itu selalu penting. Imdani adalah bagian yang paling penting. Senang bisa lanjutkan,” jelasnya.

Pertama, penjaminan investasi pada triwulan I 2024 sebesar Rp401,5 triliun atau 32,4 persen di atas target renstra sebesar Rp1.239,3 triliun dan 24,3 persen di atas target Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.650 triliun.

Total investasi berhasil merekrut 457 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI). Kemudian, kinerja penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I sebesar Rp204,4 triliun atau meningkat 50,9 persen.

Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berhasil mencatatkan peningkatan sebesar Rp197,1 triliun atau 49,1 persen. Selain itu, jaminan investasi di luar Pulau Jawa meningkat sebesar Rp201 triliun atau 50,1 persen, sedangkan di Pulau Jawa sebesar Rp200,5 triliun atau 49,9 persen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *