Laporan reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong film Ipar Is Maut yang sukses di Indonesia bisa masuk ke pasar ASEAN.
Harapan tersebut diungkapkannya pada pemutaran bersama film tersebut bersama Duta Besar India dan Sekretaris Jenderal ASEAN serta produser ‘Ipar Is Death’ Manoj Punjabi di Cinepolis, Senayan Park pada Sabtu (06/07/2024).
Menurut Sandiaga, acara pemutaran film ini merupakan upaya kementeriannya agar film tersebut bisa masuk ke pasar Asia Tenggara.
“Saya juga melihatnya bersama beberapa duta besar, karena kami ingin memasarkannya di India, dia duta besar India, dia juga wakil sekjen dari ASEAN. Karena ini bisa menjadi salah satu film yang bisa ditawarkan di ASEAN. kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, tujuan masuk ke pasar Asia Tenggara juga berlaku untuk film Indonesia lainnya.
Ia mengatakan, film ‘Ipar is Death’ sudah mencapai lebih dari 4 juta penonton, sehingga ia berharap kedepannya akan lebih banyak lagi film Indonesia yang mampu meraih jutaan penonton.
“Mungkin karena kekuatan cerita bisa mengubah film-film Indonesia lainnya. Pastikan Anda tidak hanya menjadi tamu di negara Anda, tetapi juga menjadi tamu di Asia Tenggara,” tegasnya.
Produser ‘In-Law Is Death’ Manoj Punjabi mengatakan, diperlukan nilai-nilai yang kuat dalam film tersebut untuk membeli pasar internasional.
“Kalau mau masuk ke luar negeri, tidak hanya harus terlihat, harus ada nilainya, ini yang saya coba ciptakan, agar film Indonesia ada perubahan, bisa di-remake atau kita bisa rilis film kita,” ujarnya. . dikatakan.
“Dirilis, tinggal bagaimana menjaga hubungan ini tetap berjalan. Karena untuk mendapatkan filmnya tidak semudah itu, harus ada landasan yang kuat,” ujarnya.