TRIBUNNEWS.COM – Pasca serangan pager di Lebanon yang menewaskan 12 orang dan melukai ribuan lainnya, Israel melancarkan serangan baru, khususnya meledakkan walkie-talkie.
Jaringan televisi Lebanon al-Hadath memberitakan pada Rabu, 18 September 2024, sedikitnya 20 orang tewas dan 450 luka-luka akibat sabotase walkie-talkie yang meledak-ledak.
Israel terus melakukan serangan terhadap anggota Hizbullah yang berperang melawan negara Yahudi.
Sumber mengatakan ledakan itu terjadi melalui walkie-talkie di ibu kota Lebanon, Beirut, dan Lebanon Selatan yang dikuasai pemberontak.
Zionis melakukan hal ini karena anggota Hizbullah lebih memilih pager dan walkie-talkie sebagai alat komunikasi di antara mereka.
Sementara itu, CNN International memberitakan Kementerian Komunikasi Lebanon menyebut alat komunikasi genggam itu buatan Jepang, ICOM. Model ini sudah tidak diproduksi lagi.
Radio yang meledak adalah IC-V82, barang terlarang. “Itu tidak diperiksa oleh badan keamanan, tidak dipasok oleh distributor resmi, dan tidak memiliki izin resmi,” kata kementerian.
Situs web ICOM menyatakan bahwa mereka kini telah menghentikan produksi IC-V82. Situs ini juga menegaskan bahwa sebagian besar jenis walkie talkie yang ada di pasaran adalah palsu.
Reuters melaporkan bahwa walkie-talkie meledak di pemakaman empat korban ledakan pager pada hari Selasa.
Sebanyak 12 orang tewas akibat pager Israel. Sementara itu, lebih dari 3.000 orang terluka ketika pager mereka meledak pada saat yang bersamaan. Walkie-talkie meledak di Lebanon akibat tindakan sabotase Israel