Wartawan Tribunnews.com Namira Unia Lesanti
TribuneNews.com, YERUSALEM – Ratusan keluarga Israel turun ke jalan kota menuntut penarikan segera Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Jalur Gaza.
“Kami memberi tahu anak-anak kami bahwa kami sedang bertempur dan mereka harus berhenti sekarang, menjatuhkan senjata mereka dan pulang secepat mungkin,” kata keluarga tersebut kepada kepala Otoritas Pertahanan Yoav Gallant Go.
Demonstrasi tersebut merupakan bentuk protes terhadap Netanyahu yang dianggap gagal memenuhi kewajibannya dengan gagal menyelesaikan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas yang memungkinkannya mengirim pasukan dari Gaza pulang secepatnya.
Dia juga mengkritik keputusan parlemen Israel yang mengecualikan pria ekstremis berusia antara 21 dan 26 tahun dari dinas militer.
“Kami tidak mengharapkan undang-undang seperti itu disahkan ketika tentara pemberani kami mempertaruhkan nyawa mereka di medan perang,” kata keluarga IDF dalam sebuah pernyataan.
Karena alasan ini, ratusan keluarga Israel turun ke jalan di Tel Aviv untuk menuntut pemerintah segera mengambil tindakan. Netanyahu mengundurkan diri
Ini bukan pertama kalinya warga Israel melancarkan protes seperti itu, karena mereka memprotes pemerintahan Netanyahu, yang diduga melakukan berbagai pelanggaran, dalam minggu-minggu menjelang perang 7 Oktober.
Para pengunjuk rasa menggambarkan Netanyahu sebagai contoh pemimpin yang gagal menyelamatkan lebih dari 200 tahanan Hamas.
Puluhan ribu pengunjuk rasa yang marah bahkan menyerukan pemilihan umum dini agar Netanyahu bisa segera dipecat.
Dampaknya, popularitas Netanyahu di Israel mulai menurun.
Jajak pendapat yang dilakukan pada 18-19 Oktober di surat kabar Maariv menemukan bahwa Benjamin Netanyahu kalah kompetitif dibandingkan mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz.
“Netanyahu akan mundur. Seperti petinggi militer, intelijen dan GSS (badan intelijen). Karena mereka gagal,” tulis Israel Hayom.