Rapat Paripurna DPD RI Ricuh, Senator Asal Sulut Maya Rumantir Malah Bernyanyi: Bertobatlah!

Reporter Tribunnews.com Chaerul Umam melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat Paripurna DPD RI pada Jumat (12/7/2024) diwarnai ricuh.

Pantauan Tribunnews.com, kericuhan terjadi di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta saat Presiden DPD RI La Nyala Mattaliti membacakan rancangan peraturan perundang-undangan (tatab) perubahan yang telah dilaksanakan. Panitia Khusus Tatibi dan Tim Tatibi.

Peraturan tersebut berkaitan dengan landasan hukum sistem paket kepemimpinan dalam pemilihan pimpinan DPD RI tahun 2024-2029.

Kericuhan pun terjadi ketika La Nyala tidak menghiraukan interupsi para senator.

Meski begitu, mikrofon para senator diputus.

Beberapa senator yang tidak senang dengan keputusan La Nyalla akhirnya turun dari kursinya masing-masing dan menghampiri meja pimpinan DPD RI sebelum akhirnya rapat ditunda hingga 10 menit.

Di tengah kericuhan yang terus berlanjut, momen unik terjadi ketika Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Sulawesi Utara Maya Rumantir bernyanyi untuk mendinginkan suasana.

Meski belum diketahui judul lagunya, Maya mencoba meminta para senator untuk tenang dan bertobat.

“Bertobatlah, kamu semua umat Tuhan. Selamatkan bangsa tercinta, Indonesia! Jadilah panutan dalam sikap dan perilaku Anda. Indonesia bersinar. DPD RI menang selamanya,” kata Maya.

“Tobat, tobat, tobat,” kata senator lainnya menanggapi lagu Maya.

Saat terjadi kericuhan, palu ketua istana hampir terlepas dari tangan Nyala Mattaliti.

Hal itu terjadi saat Anggota DPD RI asal Papua Barat, Philep Wamafma, menyela.

Namun La Nyalla tak menanggapi gangguan tersebut.

Nyalla terus membacakan perubahan peraturan perundang-undangan DPD RI.

Tak lama kemudian, beberapa anggota DPD RI, termasuk Philep, mendatangi meja pimpinan DPD RI yang dihadiri oleh La Nyalla, Wakil Presiden DPD RI Nono Sampono, dan Wakil Presiden DPD RI Sultan Najamuddin.

Anggota DPD RI terlihat berusaha mengambil tongkat estafet dari pengadilan.

Namun, La Nyalla sigap mengamankan pengadilan.

Pamdal (pengamanan dalam negeri) kemudian memberikan pengamanan kepada pimpinan DPD RI.

Setelah itu, rapat paripurna DPD RI dihentikan sementara selama 10 menit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *