Ramstein Air Base: Pangkalan Militer Strategis AS dan NATO di Jerman

Ada landasan pacu di Pangkalan Angkatan Udara AS di Ramstein, Jerman, sebuah kawasan militer yang luas dengan banyak hanggar dan bangunan. Kawasan terpencil ini ibarat kota kecil di tengah pedesaan Rhineland-Pfalz. Meskipun Pangkalan Udara Ramstein terletak di Jerman, pangkalan ini mempunyai kekebalan diplomatik seperti kedutaan asing. Pejabat dan politisi Jerman hanya bisa masuk jika mendapat izin dari komandan militer AS.

Ramstein adalah pangkalan udara AS terbesar di Eropa. Sekitar 9.000 orang bekerja di sini. Pusat Medis Regional Landstuhl berada di dekatnya; pusat ini juga memiliki fasilitas pengujian AS terbesar di luar Amerika Serikat. Secara total, sekitar 50.000 orang Amerika, termasuk keluarga mereka, tinggal di sekitar kota Kaiserslautern. Ramstein memiliki sekolah sendiri; terdapat toko dan penyedia layanan, dan pembayaran biasanya dilakukan dalam dolar AS.

Semuanya dimulai pada tahun 1952 sebagai landasan udara yang digunakan oleh Luftwaffe selama Perang Dunia II dan diambil alih oleh Angkatan Darat AS sebelum perang berakhir pada tahun 1945. Lapangan terbang dan kantor administrasi secara bertahap berkembang menjadi kompleks pasukan yang lebih besar. Amerika Serikat mendukung Jerman dan pada akhirnya NATO.

Komando Pengangkutan Udara Militer dan pesawat angkutnya telah berpangkalan di Ramstein sejak tahun 1971. Pada tahun 1973, markas besar Angkatan Udara AS di Eropa dipindahkan dari Wiesbaden ke Ramstein. Setahun kemudian, Ramstein diangkat menjadi Komandan Angkatan Udara NATO. Dari Ramstein, NATO memantau sistem pertahanan rudal aliansi dan aktivitas luar angkasa negara-negara anggota. NASA terkadang menggunakan Ramstein untuk penerbangan penelitian. Pusat Kontrol UAV Tempur

Pangkalan Udara Ramstein penting bagi angkatan bersenjata AS di seluruh dunia. Afrika khususnya adalah pusat transportasi pasukan dan kargo terpenting bagi Angkatan Udara AS dalam misinya di Timur Tengah dan Eropa Timur.

Sebagai pusat kendali operasi drone tempur AS di seluruh dunia, Ramstein memainkan peran khusus dan semakin penting. Hal ini memicu perdebatan mengenai kemungkinan keterlibatan Jerman dalam pembunuhan yang ditargetkan terhadap tersangka teroris di Asia dan Afrika. Pada tahun 2013, Presiden AS Barack Obama menanggapi diskusi ini dengan mengatakan bahwa Jerman bukanlah “target” serangan pesawat tak berawak. Serangan drone adalah alat paling penting dalam “perang global melawan teror”, katanya.

Bandara ini juga biasa digunakan untuk penerbangan transit. Ramstein memainkan peran penting dalam mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan pasca kudeta di Kabul pada musim panas 2021. Saat itu, pangkalan udara tersebut diubah menjadi kota tenda sementara untuk menampung sementara pengungsi. Trump ingin mengurangi jumlah tentara AS yang ditempatkan di Jerman.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, pertemuan negara-negara pro-Ukraina juga diadakan di Ramstein. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berulang kali mengundang orang ke pangkalan angkatan udara untuk membahas masalah pengiriman senjata ke Ukraina dengan perwakilan dari banyak negara.

Selama masa jabatannya sebagai presiden Amerika Serikat, Barack Obama memblokir Ramstein beberapa kali. Donald Trump melakukan hal yang sama di pesawat yang kembali dari Irak pada tahun 2018 ketika dia menjadi presiden. Namun pada tahun 2020, Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah pasukan AS yang ditempatkan di Jerman pada musim panas 2020.

Namun keputusan ini tidak dilaksanakan karena kekuasaan dialihkan ke Joe Biden beberapa bulan kemudian. Jika Donald Trump terpilih kembali dalam pemilihan presiden AS tahun ini, kehadiran pasukan AS di Jerman dan peran penting Pangkalan Udara Ramstein kemungkinan akan memicu kembali perdebatan.

(tenaga kuda/tenaga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *