Rakyat Iran Gelar Demo, Desak Pemerintah Bikin Serangan Balasan ke Israel

TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN – Banyak warga Iran turun ke jalan dalam demonstrasi menuntut pemerintah Iran segera membalas Israel.

Sambil memegang tanda dan slogan menentang Israel dan AS, para pengunjuk rasa berjalan sekitar satu kilometer dari Universitas Teheran ke Lapangan Enhrab, menyerukan dukungan bagi pemerintah pusat untuk segera menanggapi serangan Israel.

“Di Teheran, warga Iran mengadakan demonstrasi nasional yang menyatakan dukungan terhadap serangan balik negara itu terhadap sasaran Israel,” demikian laporan resmi kantor berita IRNA yang dikutip Xinhua.

Selain di Teheran, protes juga terjadi di sejumlah kota besar lainnya, antara lain Tabriz, Masyhad, dan Isfahan. Para demonstran yang hadir mengklaim bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran adalah pertahanan yang sah.

Konflik antara Iran dan Israel pertama kali meletus setelah Korps Marinir Korps Garda Revolusi Iran kehilangan tujuh tentara elit akibat serangan udara jet tempur F-35 Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus.

Israel mengklaim serangan ke Damaskus tidak ditujukan ke gedung kedutaan Iran, melainkan gedung di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi.

Namun Iran memandang serangan mematikan itu sebagai pelanggaran kedaulatannya. Hal ini membuat geram Garda Revolusi yang berani meluncurkan 300 drone dan rudal di kawasan Tel Aviv.

Pada Jumat pagi, seminggu setelah melakukan serangan, Israel membalas serangan Iran dengan beberapa tembakan ke pangkalan udara militer Iran di kota Qayavorstan.

Israel mengklaim serangan itu dilakukan sebagai respons atas tindakan Iran yang membombardir langit Israel dengan 300 drone dan rudal.

Akibat ledakan tersebut, seluruh penerbangan ke kota-kota besar Iran, termasuk Teheran, Isfahan, dan Shiraz, ditutup. Sementara itu, operasi di bandara-bandara di wilayah barat, barat laut, dan barat daya telah ditangguhkan.

Iran mengharapkan serangan balik Israel

Untuk mencegah serangan lebih lanjut dari Israel, pihak berwenang Iran kini telah mulai mengaktifkan sistem pertahanan udara di beberapa wilayah utama untuk mencegah serangan udara musuh seperti roket, artileri, dan mortir memasuki wilayah udara Iran.

Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan bahwa “sistem pertahanan udara Iran diaktifkan di beberapa provinsi.”

Iran juga telah mengevakuasi personel Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Suriah menyusul ancaman serangan balasan dari Israel. Beberapa anggota Garda Revolusi juga mulai meninggalkan markasnya, terutama pada malam hari.

Hal ini semakin diperkuat dengan pernyataan surat kabar Amerika Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip beberapa sumber resmi Suriah dan Iran dan melaporkan bahwa personel Garda Revolusi yang bekerja di beberapa lokasi telah dipindahkan.

Al Arabiya melaporkan bahwa para pejabat dan penasihat Suriah dan Iran mengatakan: “Iran telah menarik pejabat dan penasihat dari beberapa lokasi di Suriah di mana mayoritas anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) ditempatkan dan kami telah memulai evakuasi.”

Untuk menghadapi serangan balik Israel, jika terjadi serangan nyata terhadap Iran, militer Iran berencana mengirimkan hingga 24 skuadron pembom Sukhoi untuk memberikan perlindungan udara dan berpartisipasi dalam respons musuh.

“Kami 100 persen siap dan siap menyerang di semua bidang penerbangan, baik itu perlindungan udara maupun pembom,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *