Wartawan Tribunnews.com Agman Ibrahim melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rapat Kerja Nasional V PDI Perjuangan (PDIP) belum memutuskan apakah akan tetap menjadi oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Jibran pada 2024. Partai Amanat Nasional (PAN) pun sempat membahas kemungkinan bergabung dengan PDIP. di masa depan.
Analisa tersebut diungkapkan Ketua DPP PAN Saleh Dulay. Peluang PDIP untuk bisa bersama pemerintah tak lepas dari hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Sukranputri dan Ketua Umum Girendra Prabhu Subyanto.
“Saya kira dalam politik, semua kemungkinan harus selalu terbuka. Tidak ada kata-kata, misalnya hitam putih, oh, di sana, di sana,” kata Saleh saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta. Senin (27/5/2024).
Salih mengenang, kedekatan Prabowo dan Megawati bermula saat keduanya sama-sama maju sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2009, saat mereka didukung oleh Susilo Bambang Yudhowino (SBY). Budiono.
“Jadi menurut saya rekam jejak politik seperti itu adalah sebuah ikatan yang bisa dipulihkan dalam konteks saat ini untuk meningkatkan pemulihan hubungan secara keseluruhan antara Pak Prabowo dan PDIP,” ujarnya.
Meski demikian, kata Saleh, PAN menghormati setiap keputusan politik yang diambil PDIP. Apalagi, partai yang bertanda banteng merupakan partai yang akan memenangkan pemilu 2024.
“Karena PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu legislatif besok merupakan komponen negara yang menurut saya perlu kita perhatikan, dengar dan tentunya kembali kita apresiasi dan hargai,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Swakarnopatri membeberkan alasan partainya belum memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto atau tidak.
Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato politiknya di penghujung Rakernas V PDIP di Stadion Internasional Beach City, Ankol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Megawati mengatakan, sikap PDIP didasari oleh pemikiran agar negara Indonesia menjadi lebih baik, lebih bebas, dan berdiri sendiri.
“Itu landasan pilihan sikap kita. Sikap, sikap politik kita. Makanya kalau ada yang tidak ikut, kalau tidak disiplin, saya tahu harus bagaimana,” kata Megawati di tempat yang saya inginkan.
Dia menjelaskan, perilaku partai harus dipertimbangkan secara politis.
“Kalau saya ngomong detik ini, harus diperhitungkan secara politis lho,” kata Megawati yang disambut tepuk tangan para aktivis.
Megawati mengaku sudah membaca pemberitaan terkait posisi PDIP yang akan diumumkan pada Rakernas V.
“Tadi pagi saya baca Kompas, rapat kerja nasional akan menentukan perilaku bla bla, saya sedang sarapan. Saya bilang, tidak apa-apa ya? Saya putar dulu,” ujarnya.