TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu (19/5/2024), Raja Salman yang berusia 88 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena kesehatannya yang buruk.
Media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency, melaporkan Raja Salman mengalami demam tinggi dan nyeri sendi sebelum dibawa ke rumah sakit.
Raja Salman menjalani pemeriksaan kesehatan lainnya di Klinik Kerajaan Istana Al Salam di kota pelabuhan Laut Merah Jeddah, menurut AP News.
Usai pemeriksaan, tim medis menyebutkan Raja Salman mengalami infeksi paru-paru.
Oleh karena itu, Raja Salman harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan antibiotik.
“Diagnosanya adalah infeksi paru-paru, dan tim medis memutuskan bahwa dia harus menjalani program pengobatan antibiotik sampai infeksinya teratasi,” kata laporan itu.
Karena kesehatan Raja Salman yang buruk, Pangeran Mohammed bin Salman menunda kunjungannya ke Jepang.
Sesuai jadwal, Mohammad bin Salman akan berangkat ke Jepang pada Senin (20/5/2024).
“Raja Arab Saudi Mohammed bin Salman telah menunda rencana kunjungan empat hari ke Jepang karena kekhawatiran terhadap kesehatan raja,” kata juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi seperti dikutip Time.
Perjalanan yang dimulai pada hari Senin ini merupakan kunjungan pertama sang pangeran ke Jepang sejak tahun 2019.
Hayashi mengatakan pada konferensi pers rutin di Tokyo bahwa kedua negara akan menjadwal ulang kunjungan tersebut, tanpa menyebutkan kapan.
Kesehatan raja jarang dibicarakan dengan referensi NDTV.
Namun Pengadilan Kerajaan mengungkapkan pada bulan April bahwa dia telah dirawat di Rumah Sakit Spesialis King Faisal untuk ‘pemeriksaan rutin’.
Dia keluar dari rumah sakit pada hari itu juga.
Sebelumnya, Raja Salman terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022.
Saat itu, ia menjalani kolonoskopi dan dirawat di rumah sakit selama lebih dari seminggu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada tahun 2020, Raja Salman juga menjalani operasi pengangkatan kantong empedunya.
Sebagai informasi, Raja Salman telah naik takhta sejak tahun 2015.
Sejak itu, ia telah menunjuk putranya, Pangeran Mohammed bin Salman, menjadi calon raja kerajaan tersebut.
Putra mahkota bertanggung jawab atas operasional pemerintahan sehari-hari.
(Tribunnews.com/Farah Putri)
Lebih banyak artikel terkait Raja Salman