TRIBUNNEWS.COM – Raja Charles melakukan perjalanan ke luar negeri untuk pertama kalinya sejak memulai pengobatan kanker.
Raja berusia 75 tahun itu mengunjungi Normandia, Prancis, dalam rangka memperingati 80 tahun D-Day bersama istrinya Ratu Camilla pada Kamis (6 Juni 2024).
Charles dan Camillia menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan dan Legiun Kerajaan Inggris di British Normandy Memorial di pantai Ver-sur-Mer.
Acara ini diadakan untuk memperingati operasi militer besar-besaran yang melibatkan sekitar 156.000 orang, 7.000 kapal dan 10.000 kendaraan yang menyerang pasukan Jerman di Normandia pada tanggal 6 Juni 1944.
Operasi ini menandai titik balik besar dalam Perang Dunia II, People melaporkan.
Raja Charles dan Ratu Camilla (76) menghadiri upacara peringatan Normandia Inggris bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para veteran Inggris, di mana mereka bertemu dengan pensiunan tentara.
Keluarga kerajaan juga membuka Pusat Pendidikan dan Pembelajaran Winston Churchill yang baru, dinamai sesuai nama perdana menteri yang memimpin Inggris selama Perang Dunia II.
Raja Charles mengatakan dalam pidatonya bahwa kakeknya George VI menggambarkan peristiwa itu sebagai “ujian terakhir”.
“Mereka adalah generasi laki-laki dan perempuan yang tidak marah ketika menghadapi tantangan ini,” ujarnya.
Raja yang mengenakan kaos Field Marshal bernomor 4 lengkap dengan medali dan aksesorisnya juga mengungkapkan kebanggaannya bisa hadir di tujuh peringatan berbeda di Normandia selama empat dekade terakhir.
“Saya tidak akan pernah melupakan pemandangan dan suara yang menghantui dari ribuan peraih medali yang berbaris dengan bangga menuju matahari terbenam Perancis di pantai-pantai ini,” katanya.
Beralih ke bahasa Prancis, Raja Charles juga memuji “sambutan hangat dan murah hati” yang diberikan masyarakat Normandia kepada para veteran.
Ia menambahkan bahwa sambutan tersebut “menyentuh dan berkesan”.
Upacara diakhiri dengan peletakan karangan bunga pada peringatan tersebut oleh Raja Charles dan kemudian Presiden Macron, pemutaran lagu kebangsaan termasuk God Save The King dan parade RAF Red Arrows.
Perjalanan Raja Charles ke Prancis adalah peristiwa terbesarnya sejak ia melanjutkan pelayanan publik pada akhir April setelah Istana Buckingham mengumumkan bahwa ia didiagnosis menderita kanker dan memulai perawatan pada bulan Februari.
Raja terus bekerja di belakang layar untuk sementara, menangani urusan administrasi negara dan mengadakan audiensi kecil.
Pada September 2023, Raja Charles dan Ratu Camilla menghabiskan waktu bersama Macron dan istrinya, Birgitte, selama kunjungan kenegaraan ke Prancis.
Perjalanan tersebut awalnya dijadwalkan menjadi perjalanan luar negeri pertama dinasti baru tersebut sebelum ditunda di tengah penolakan nasional terhadap kenaikan usia pensiun.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)