Ragnar Oratmangoen Siapkan Selebrasi Khusus, tapi di Lapangan Bisa Saja Lupa, Begini Kata Ragnar

Ragnar Orathmangoin menyiapkan perayaan khusus, tapi Anda bisa melupakannya di lapangan, kata Ragnar

BERITA TRIBUNE. ) Selasa (10/9/2024) pukul 19.00 WIB. Kompas. “Padahal saya memikirkan apa yang harus dirayakan sebelum pertandingan, saya pikir saya bisa mencetak gol,” kata Ragnar dikutip website.com.

“Semua orang begitu merayakannya, saya lupa rencana selebrasi saya, saya hanya perlu melihat apa yang terjadi, saya harap saya bisa mencetak gol,” kata Ragnar.

Melawan tim berjuluk Socceroos, Ragnar berpeluang kembali menambah jumlah pemain mengingat ia kini menjadi pilihan utama di lini serang.

Pemain berusia 26 tahun itu mencetak dua gol untuk Indonesia dalam empat pertandingan melawan Garuda.

Kontribusi Ragnar saat Indonesia mengalahkan Vietnam 3-0 di kandang sendiri pada putaran kedua Piala Dunia FIFA 2026.

Sedangkan grup kedua bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 (6/9).

Kini, striker klub Liga Pro Belgia FCV Dender telah mencetak gol pertamanya untuk Indonesia.

Peluang mencetak gol terbuka bagi Ragnar dan pemain Garuda lainnya, dan lini belakang Australia pun kalah 0-1 pada laga pertamanya di Gold Coast, Australia.

Berjuluk Socceroos, tim tersebut kalah 1-0 dari Bahrain berkat gol bunuh diri Harry Suttar di menit akhir pertandingan.

Berdasarkan laman AFC, Socceroos menguasai 71% penguasaan bola dan total melakukan 11 tendangan, empat di antaranya tepat sasaran.

Namun pada akhirnya, Socceroos asuhan Graham Arnold tak mampu membongkar pertahanan Bahrain.

Hal ini ternyata menjadi kekalahan mereka melawan Indonesia. Ketajaman mereka memudar setelah pemain kunci Kusuni Ying dikeluarkan dari lapangan saat melawan Bahrain karena kartu merah.

Arnold memanggil Jon Iredal, yang belum mencetak gol dalam tujuh pertandingan Liga Denmark musim ini, sebagai pemain pengganti.

Hal ini tentu menjadi keuntungan bagi tim Garuda. Pasukan Shin Tae-yong menunjukkan pertahanan yang disiplin dalam menahan Arab Saudi.

Pada fase bertahan, gaya bermain timnas Indonesia diubah menjadi 5-4-1. Secara penguasaan bola, tim Garuda tampil dengan formasi 3-4-3.

“Secara bertahan, kami hampir selalu punya lima bek. Namun, di fase menyerang kami bermain dengan tiga bek. Kami bisa menggunakan sayap,” kata Shin Tae-yong usai laga melawan Arab Saudi.

STY pasti mengajarkan pola yang sama: disiplin bertahan dan persiapan serangan langsung. Pola ini juga diadopsi oleh Bahrain, yang membuat pasukan Australia kecewa.

Pundit Vince Rugari menulis di Sydney Morning Herald bahwa Australia adalah tim yang kurang memiliki dominasi dan bakat menyerang.

“Mereka lebih nyaman bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik melawan negara-negara besar seperti yang mereka lakukan di Piala Dunia lalu,” ujarnya seperti dikutip kompas.com.

“Ketika mereka harus membongkar pertahanan tim, mereka sepertinya tidak tahu bagaimana melakukannya, dan akhirnya mengandalkan bola mati, bola-bola panjang, umpan-umpan dan umpan-umpan diagonal daripada menggunakan metodologi berbasis penguasaan bola yang tepat,” ujarnya. menulis. .

Jika hal tersebut bisa diprediksi oleh pelatih STY, maka tim Garuda tidak akan berpeluang meraih kemenangan. Dan mengingat Garuda belum pernah mengalahkan Kanguru, maka itu akan menjadi hadiah yang bagus untuk mendukung timnas.

Dalam sembilan laga terakhir, Indonesia tidak pernah menang, kalah delapan kali, dan seri satu kali. Satu-satunya hasil imbang 0-0 terjadi pada kualifikasi Piala Asia di SUGBK pada Januari 2009 di bawah asuhan Boaz Solossa.

Kini era baru telah tiba. Indonesia kini harus optimis bahwa mereka bisa mengakhiri kutukan karena tidak pernah bisa mengalahkan Australia.

Dan sudah sepantasnya Ragnar dan pemain lainnya mempersiapkan selebrasi spesial jika ia mencetak gol malam ini.

(Berita Tribun/sarang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *