Tribun News.com – Mantan Gubernur Jakarta Anis Baswedan berencana membentuk partai politik baru (Parpol) setelah gagal mengikuti Pilkada 2024.
Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga pun menyambut baik niat Anies.
Viva mengatakan, membentuk partai politik merupakan hak konstitusional setiap warga negara Indonesia.
Karena itulah ia mengajak Eniz membentuk parpol baru.
“Setiap warga negara Indonesia bebas berpendapat, berkelompok, dan berpartai. Ini dijamin konstitusi. Ya terus,” kata Viva Yoga saat dikonfirmasi, Sabtu (31/08/2024).
Apalagi memulai pesta, kata Viva, merupakan hal yang mudah. Bahkan, organisasi kemahasiswaan bisa membentuk partai politik sendiri.
“Cara mendirikan partai itu mudah sekali, kriteria dalam undang-undang partai politik sangat sederhana. Cukup kumpulkan 30 orang, kemudian akta notaris. Dan daftarkan ke Menteri Hukum dan HAM. Mahasiswa yang ingin memulai. Partai politik juga bisa,” ujarnya.
Namun, kata Viva, yang sulit adalah memastikan partai politik bisa berpartisipasi dalam pemilu, UU No. 7 Tahun 2017 dalam pemilu.
“Persyaratannya sangat ketat. Begitu memenuhi syarat untuk menjadi calon, Anda mengikuti pemilihan Dewan Legislatif untuk mendapatkan suara dan kursi,” ujarnya.
Maka Viva mengajak Aniz untuk mendirikan partai politiknya sendiri.
Belakangan, kata Vivah, mantan Rektor Universitas Paramadina itu sendiri akan mengalami kesulitan saat memimpin partai politik.
“Silakan bentuklah partai agar bisa merasakan spiritualitas sebagai ketua partai,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menegaskan partainya tidak menjadi besar karena Anis Baswedan.
Ia mengatakan, PKS menjadi lebih besar karena formasi staf yang baik.
Mardani tak takut parpol yang didirikan Eniz akan melemahkan suara PKS.
“PKS, besar atau kecil, tidak bergantung pada orang lain. Asal bisa menjaga pembentukan kader dan istikomah, maka PKS akan kuat dan berkembang,” kata Mardani saat dikonfirmasi, Sabtu.
Kemudian dia mengingatkan, tidak mudah membentuk partai politik. Menurut dia, parpol baru pada akhirnya akan gagal karena tidak mampu bersaing di Pemilu 2024.
“Mencari klien itu tidak mudah. Tapi bukan tidak mungkin juga. Selalu ada klien yang lahir dan klien yang meninggal,” tuturnya.
Kemudian Pramono Anung, bakal calon gubernur (Kagub) Pilkada Jakarta 2024 mengaku sudah mengenal Anis Baswedan sejak lama.
Oleh karena itu, Promono menyambut baik keputusan Aniz membentuk partai baru.
Menurutnya, keputusan Aniz mendirikan partai ini merupakan hal yang sangat positif.
“Saya kenal Massa Eniz sejak lama. Lalu kalau (Eniz) memutuskan membuka partai baru, itu hal yang sangat positif,” kata Pramono, Sabtu, dilansir Kompas.com.
Sekretaris kabinet ini mengumumkan bahwa setiap warga negara berhak mendirikan partai baru.
Apalagi Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, sehingga jika Aniz ingin membentuk partai politik baru, semua pihak harus menghormatinya dan tidak melakukan pembatasan.
Pramono lantas mendoakan agar proses pembentukan partai Eniz lancar untuk melawan PDIP dan partai lain di Pemilu 2029.
“Mudah-mudahan di tahun 2029 ini semua mempunyai bekal dan mampu berjuang di tahun 2029. Pertarungannya bersama PDI Perjuangan atau partai lain,” kata Pramono.
Saat ditanya alasan Aniz memecat kiper PDIP tersebut, Pramono menjawab singkat.
“Iya saya tidak tahu (mengapa Aniz tidak bergabung dengan PDIP. Yang jelas kalau membentuk partai baru, saya akan dengan senang hati bergabung dan (saya berdoa),” ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni/Igman)(Kompas.com/Shela)